Taiwan Dilaporkan Ingin Beli 60 Jet Tempur Siluman F-35 dan 400 Rudal Patriot AS
Selasa, 12 November 2024 - 08:04 WIB
TAIPEI - Taiwan dilaporkan ingin membeli paket senjata Amerika Serikat (AS) senilai lebih dari USD15 miliar. Itu mencakup 60 jet tempur siluman F-35, 4 Advanced Hawkeye, 10 kapal perang yang sudah tidak digunakan lagi, dan 400 rudal Patriot.
Media Amerika, Financial Times (FT), melaporkan minat Taipei tersebut dengan mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah terkait.
Menurut laporan FT, minat Taiwan itu untuk menunjukkan keseriusan kepada Presiden terpilih Amerika Donald Trump dalam mempertahankan diri dari ancaman China.
Sumber-sumber yang dikutip FT mengatakan Taiwan juga dapat meminta Sistem Tempur Aegis milik Lockheed Martin, yang menggunakan satelit untuk mendeteksi dan menghancurkan peluncuran rudal musuh.
"Taiwan sedang mempertimbangkan sebuah paket untuk menunjukkan keseriusan mereka," kata seorang mantan pejabat pemerintahan Trump kepada FT.
"Dengan asumsi mereka menindaklanjutinya, mereka akan menemui penasihat keamanan nasional AS saat mereka ditunjuk dan menyerahkan paket perangkat keras Amerika yang sangat agresif," paparnya.
Seorang pejabat senior keamanan nasional Taiwan mengatakan kepada FT bahwa diskusi informal telah dimulai dengan tim presiden terpilih Amerika.
Namun, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, pemerintah Taiwan membantah adanya pembicaraan baru mengenai penjualan senjata dengan AS.
Media Amerika, Financial Times (FT), melaporkan minat Taipei tersebut dengan mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah terkait.
Menurut laporan FT, minat Taiwan itu untuk menunjukkan keseriusan kepada Presiden terpilih Amerika Donald Trump dalam mempertahankan diri dari ancaman China.
Sumber-sumber yang dikutip FT mengatakan Taiwan juga dapat meminta Sistem Tempur Aegis milik Lockheed Martin, yang menggunakan satelit untuk mendeteksi dan menghancurkan peluncuran rudal musuh.
"Taiwan sedang mempertimbangkan sebuah paket untuk menunjukkan keseriusan mereka," kata seorang mantan pejabat pemerintahan Trump kepada FT.
"Dengan asumsi mereka menindaklanjutinya, mereka akan menemui penasihat keamanan nasional AS saat mereka ditunjuk dan menyerahkan paket perangkat keras Amerika yang sangat agresif," paparnya.
Seorang pejabat senior keamanan nasional Taiwan mengatakan kepada FT bahwa diskusi informal telah dimulai dengan tim presiden terpilih Amerika.
Namun, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, pemerintah Taiwan membantah adanya pembicaraan baru mengenai penjualan senjata dengan AS.
Lihat Juga :
tulis komentar anda