Pemerintahan Trump Mendatang Akan Berjalan Mulus Tanpa Gangguan, Berikut 4 Alasannya

Rabu, 13 November 2024 - 06:45 WIB
Partai akan memiliki peluang lebih besar untuk dapat mendorong agenda legislatif yang luas yang difokuskan pada pemotongan pajak dan pengeluaran, deregulasi energi, dan keamanan perbatasan yang lebih ketat.



3. Meraih Kemenangan Mutlak dengan 320 Electoral College

Donald Trump telah memastikan kemenangannya dalam pemilihan presiden 2024, menyapu bersih semua tujuh negara bagian yang masih belum jelas pemenangnya untuk mengamankan 312 suara Electoral College dalam minggu yang dramatis dan bersejarah bagi Amerika.

Melansir The Independent, presiden terpilih dari Partai Republik itu menyingkirkan peluang pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, untuk mengukir sejarah sebagai presiden perempuan pertama, dan sekarang akan kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari 2025 untuk menjalani masa jabatan kedua.

Trump mengukuhkan kemenangannya secara nasional pada dini hari tanggal 6 November saat pengumuman hasil Wisconsin membawanya melewati batas untuk melampaui 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan.

Ada suasana gembira di pesta malam pemilihan Trump di West Palm Beach, Florida, di mana presiden terpilih itu memuji "gerakan politik terbesar sepanjang masa" dan mengawali "zaman keemasan bagi Amerika."

Sementara itu, Harris menelepon Trump untuk memberi selamat kepadanya keesokan harinya dan berbicara kepada para pendukungnya pada Rabu sore, di mana ia berjanji untuk "terus berjuang" dalam pidato konsesinya.

“Cahaya janji Amerika akan selalu bersinar terang selama kita tidak menyerah,” katanya kepada khalayak, dengan suara yang terdengar bergetar.

4. Trump Akan Memilih Menteri yang Agresif

Mengincar kekuatan yang terpadu, Trump terus bertemu dengan para kandidat untuk peran pemerintahan mendatang. Namun, ia mengesampingkan kemungkinan membawa kembali dua tokoh senior dari pemerintahan sebelumnya yang dikenal karena pandangan kebijakan luar negeri mereka yang agresif.

Menulis di jejaring sosial Truth Social miliknya, Trump mengatakan ia "tidak akan mengundang" mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dan mantan Duta Besar PBB Nikki Haley untuk bergabung dengan timnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More