Berbeda dengan Trump, Kenapa Uni Eropa Tetap Ngotot Dukung Ukraina Melawan Rusia?

Minggu, 10 November 2024 - 21:10 WIB

Berbeda dengan Trump, Kenapa Uni Eropa Tetap Ngotot Dukung Ukraina Melawan Rusia?

1. Kebijakan Trump Belum Bisa Diprediksi

“Tidak seorang pun tahu persis apa yang akan dilakukan pemerintahan baru,” kata Borrell pada hari Sabtu, sambil menunjukkan bahwa Biden masih memiliki dua bulan kekuasaan untuk membuat keputusan.

“Kita harus berbuat lebih banyak dan lebih cepat, lebih banyak dukungan militer, lebih banyak kapasitas pelatihan, lebih banyak uang, pasokan lebih cepat, dan juga izin untuk menyerang musuh di target militernya di wilayahnya,” kata Borrell.



2. Putin Tak Mau Bernegosiasi

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa juga mencatat bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin “tidak ingin bernegosiasi dan tidak akan bernegosiasi kecuali dia dipaksa untuk melakukannya”.

Pada hari Kamis, Putin mengucapkan selamat kepada Trump atas kemenangannya sebagai presiden dan mengatakan bahwa komentar Trump tentang memulihkan “hubungan dengan Rusia” dan membantu “mengakhiri krisis Ukraina”, menurut pendapatnya, “paling tidak patut mendapat perhatian”.

3. Sudah Menghabiskan Miliaran Dolar untuk Membantu Ukraina

Sejauh ini, Eropa telah menghabiskan sekitar USD125 miliar untuk mendukung Ukraina sejak invasi Rusia tahun 2022, sementara Amerika Serikat sendiri telah menghabiskan lebih dari $90 miliar, menurut pelacak dari Institut Kiel yang berbasis di Jerman.

Mempertahankan Washington, donor tunggal terbesar Ukraina, dipandang oleh sebagian besar sebagai kunci untuk memastikan Kyiv dapat melawan, terutama selama ketidakpastian politik di negara-negara besar Eropa, seperti Jerman dan Prancis.

Dengan negara-negara seperti Hungaria, yang menentang dukungan militer untuk Ukraina, menjadi lebih berani setelah kemenangan Trump, mendapatkan konsensus di dalam UE untuk berbuat lebih banyak bisa jadi sulit.

Sementara itu, di medan perang, tentara Ukraina yang kelelahan berjuang untuk mencegah Rusia terus maju saat mereka menghadapi pertempuran skala penuh selama tiga tahun.

Setidaknya satu orang tewas di kota pelabuhan Laut Hitam, Odesa, dan lebih dari 30 orang terluka di seluruh negeri setelah Rusia meluncurkan rentetan pesawat nirawak dan rudal ke Ukraina semalam, kata pejabat Ukraina pada hari Sabtu.

Pesawat nirawak Rusia juga menyerang Kharkiv di timur laut, melukai sedikitnya 25 orang.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More