Sekutu Trump Tegaskan Zelensky Harus Menerima Krimea Hilang
Minggu, 10 November 2024 - 09:45 WIB
"Dan jika itu adalah prioritas Anda untuk mendapatkan kembali Krimea dan meminta tentara Amerika bertempur untuk mendapatkan kembali Krimea, Anda sendiri yang harus melakukannya," ujar dia.
Sebaliknya, para pemimpin Ukraina harus mengajukan "visi perdamaian yang realistis" sebelum negosiasi potensial.
“Desakan Zelensky bahwa kita hanya dapat mencapai perdamaian jika kita memiliki Krimea hanya menunjukkan bahwa ia tidak serius," papar Lanza.
"Apa yang akan kami katakan kepada Ukraina adalah, 'Anda tahu apa yang Anda lihat? Apa yang Anda lihat sebagai visi perdamaian yang realistis? Itu bukan visi untuk menang, tetapi visi untuk perdamaian. Dan mari kita mulai melakukan percakapan yang jujur," ungkap dia.
Trump berulang kali berjanji mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina dalam 24 jam selama kampanye pemilihannya.
Namun, dia tidak memberikan banyak perincian tentang bagaimana ia bermaksud melakukannya.
Sementara itu, Wakil Presiden terpilih J.D. Vance telah mengisyaratkan konflik tersebut dapat dibekukan di sepanjang garis depan saat ini, dengan Kiev dipaksa meninggalkan klaimnya atas wilayah yang dikuasai Rusia, serta aspirasinya untuk bergabung dengan NATO.
Pernyataan Lanza tentang masalah Ukraina tidak mencerminkan posisi Trump, Reuters melaporkan pada Sabtu malam.
"Brian dipekerjakan untuk bekerja pada kampanye tersebut," kantor berita tersebut mengutip pernyataan perwakilan kampanye Trump. "Ia tidak bekerja untuk presiden (sekarang) dan tidak berbicara untuknya."
Sebaliknya, para pemimpin Ukraina harus mengajukan "visi perdamaian yang realistis" sebelum negosiasi potensial.
“Desakan Zelensky bahwa kita hanya dapat mencapai perdamaian jika kita memiliki Krimea hanya menunjukkan bahwa ia tidak serius," papar Lanza.
"Apa yang akan kami katakan kepada Ukraina adalah, 'Anda tahu apa yang Anda lihat? Apa yang Anda lihat sebagai visi perdamaian yang realistis? Itu bukan visi untuk menang, tetapi visi untuk perdamaian. Dan mari kita mulai melakukan percakapan yang jujur," ungkap dia.
Trump berulang kali berjanji mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina dalam 24 jam selama kampanye pemilihannya.
Namun, dia tidak memberikan banyak perincian tentang bagaimana ia bermaksud melakukannya.
Sementara itu, Wakil Presiden terpilih J.D. Vance telah mengisyaratkan konflik tersebut dapat dibekukan di sepanjang garis depan saat ini, dengan Kiev dipaksa meninggalkan klaimnya atas wilayah yang dikuasai Rusia, serta aspirasinya untuk bergabung dengan NATO.
Pernyataan Lanza tentang masalah Ukraina tidak mencerminkan posisi Trump, Reuters melaporkan pada Sabtu malam.
"Brian dipekerjakan untuk bekerja pada kampanye tersebut," kantor berita tersebut mengutip pernyataan perwakilan kampanye Trump. "Ia tidak bekerja untuk presiden (sekarang) dan tidak berbicara untuknya."
tulis komentar anda