Warga Palestina Kecewa Trump Menang Pemilu AS, Hamas Lempar Peringatan Keras
Kamis, 07 November 2024 - 14:45 WIB
GAZA - Warga Palestina yang terkepung dalam genosida Israel selama lebih dari setahun, menyatakan ketakutan atas kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih.
Adapun para pemimpin kelompok Hamas dan Otoritas Palestina mendesak Trump segera bertindak demi perdamaian.
Di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Abu Osama, yang telah mengungsi akibat pemboman Israel yang tak henti-hentinya, menyebut kemenangan pemilu presiden Trump sebagai "bencana baru dalam sejarah rakyat Palestina".
"Terlepas dari kehancuran, kematian, dan pengungsian yang telah kita saksikan, apa yang akan datang akan lebih sulit, itu akan menghancurkan secara politik," ujar Abu Osama kepada Reuters.
Rezim kolonial Israel telah membantai lebih dari 43.300 warga Palestina dalam lebih dari setahun genosida di Gaza.
Otoritas kesehatan di daerah kantong itu mengatakan, sebagian besar Gaza telah dihancurkan Israel secara brutal.
Genosida ini merupakan salah satu kebrutalan Israel sejak menjajah Palestina pada 1948. Hamas membela diri dengan menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang ke Gaza, menurut penghitungan Israel.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkapkan helikopter dan tank tentara Israel sendiri telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil Israel, yang diklaim Zionis telah dibunuh Perlawanan Palestina.
Upaya Amerika Serikat (AS) dan mediator Arab, Qatar dan Mesir, sejauh ini gagal mengatur gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang akan mengakhiri pertempuran dan membebaskan sandera Israel dan asing di Gaza serta warga Palestina yang dipenjara Israel.
Adapun para pemimpin kelompok Hamas dan Otoritas Palestina mendesak Trump segera bertindak demi perdamaian.
Di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Abu Osama, yang telah mengungsi akibat pemboman Israel yang tak henti-hentinya, menyebut kemenangan pemilu presiden Trump sebagai "bencana baru dalam sejarah rakyat Palestina".
"Terlepas dari kehancuran, kematian, dan pengungsian yang telah kita saksikan, apa yang akan datang akan lebih sulit, itu akan menghancurkan secara politik," ujar Abu Osama kepada Reuters.
Rezim kolonial Israel telah membantai lebih dari 43.300 warga Palestina dalam lebih dari setahun genosida di Gaza.
Otoritas kesehatan di daerah kantong itu mengatakan, sebagian besar Gaza telah dihancurkan Israel secara brutal.
Genosida ini merupakan salah satu kebrutalan Israel sejak menjajah Palestina pada 1948. Hamas membela diri dengan menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang ke Gaza, menurut penghitungan Israel.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkapkan helikopter dan tank tentara Israel sendiri telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil Israel, yang diklaim Zionis telah dibunuh Perlawanan Palestina.
Upaya Amerika Serikat (AS) dan mediator Arab, Qatar dan Mesir, sejauh ini gagal mengatur gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang akan mengakhiri pertempuran dan membebaskan sandera Israel dan asing di Gaza serta warga Palestina yang dipenjara Israel.
tulis komentar anda