Apa Itu Aban 13 yang Dirayakan Bangsa Iran untuk Melawan Arogansi Global?

Minggu, 03 November 2024 - 20:17 WIB
Arsitek Revolusi Islam itu juga mengeluarkan manifesto terperinci di mana ia mencantumkan berbagai cara di mana penguasa Pahlavi terlihat mengipasi korupsi moral di negara itu.

Pada awal Juni tahun itu, ia menyampaikan pidato-pidato yang kuat di mana ia membandingkan Shah dengan Yazid ibn Muawiyah, yang mengakibatkan protes massa Khordad 15 di seluruh Iran.

Melansir Press TV, protes-protes ini ditindas secara brutal, dengan ratusan pengunjuk rasa terbunuh. Imam Khomeini ditahan di rumah selama 8 bulan dan akhirnya dibebaskan pada tahun 1964.

Pada awal November 1964, pemimpin Revolusi Islam yang karismatik itu mengecam Shah dan AS, kali ini sebagai tanggapan atas kekebalan diplomatik yang diberikan kepada staf militer AS di Iran oleh Shah, yang ia gambarkan sebagai kapitulasi.

Akibatnya, ia ditangkap lagi dan diasingkan pada tanggal 4 November, pertama ke Turki, dari sana ia pergi ke Najaf di Irak pada tahun 1965, dan akhirnya ke Neauphle le Château di Prancis pada tahun 1978.

Imam Khomeini menghabiskan lebih dari 14 tahun di pengasingan, periode penting di mana ia mengajukan konsep politik revolusioner "Perwalian Ahli Hukum Islam" (Velayat-e faqih) yang meletakkan dasar bagi Republik Islam pada tahun 1979 setelah perjuangan panjang.

Dari pengasingan, ia memimpin protes massa rakyat di seluruh Iran yang akhirnya berujung pada penggulingan kediktatoran Pahlavi yang didukung Barat dan kepulangannya yang penuh kemenangan pada Februari 1979.

3. Mengenang Perjuangan Mahasiswa

Melansir Press TV, peristiwa penting lain yang terkait dengan Aban 13 tercatat pada tanggal 4 November 1978, ketika ribuan mahasiswa Iran berkumpul di dalam kampus Universitas Teheran untuk memprotes kediktatoran Pahlavi dan praktik-praktiknya yang sewenang-wenang.

Pasukan rezim merespons secara brutal dan tanpa pandang bulu dengan gas air mata, pentungan, dan peluru, menewaskan sedikitnya 56 mahasiswa muda dan melukai ratusan lainnya.

“Sikap Amerika terhadap hari penting ini dan pertemuannya yang ramah dan menyatukan adalah kemarahan dan frustrasi karena hari ini merupakan perwujudan kejahatan Amerika Serikat dan perwujudan serta bukti kerentanan Amerika dan kemungkinan kekalahannya,” kata Ayatollah Khamenei dalam pidatonya pada tanggal 4 November 2022.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More