Korea Utara Akan Dukung Rusia hingga Tercapai Kemenangan di Ukraina
Sabtu, 02 November 2024 - 14:23 WIB
“Kami sangat berterima kasih kepada teman-teman Korea kami atas posisi berprinsip mereka mengenai peristiwa yang kini terjadi di Ukraina sebagai akibat dari tindakan Barat yang memajukan NATO ke timur dan mendorong rezim rasis secara terbuka untuk memusnahkan semua yang berbau Rusia,” kata Lavrov.
Choe mengatakan kepada Lavrov bahwa situasi di Semenanjung Korea dapat menjadi "meledak" kapan saja, mengingat ancaman dari Washington dan Seoul, tetapi tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung tuduhannya.
Ia mengatakan Korea Utara perlu memperkuat persenjataan nuklirnya dan menyempurnakan kesiapannya untuk melancarkan serangan nuklir balasan jika perlu.
Pada hari Kamis, Pyongyang mengonfirmasi telah meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru ke perairan di lepas pantai timurnya dalam waktu tempuh terlama bagi rudal Korea Utara, kata otoritas di Korea Selatan dan Jepang, yang menimbulkan kekhawatiran akan pengembangan senjata canggih oleh negara yang tertutup itu.
Kim hadir pada peluncuran uji coba rudal dan mengeluarkan peringatan kepada musuh-musuhnya karena ia menggambarkannya sebagai ekspresi tekad negaranya untuk menanggapi ancaman eksternal terhadap keamanan Korea Utara, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan.
Pada hari Jumat, Korea Utara membanggakan bahwa ICBM yang diuji coba adalah "rudal terkuat di dunia" dan mengidentifikasinya sebagai Hwasong-19.
Choe mengatakan kepada Lavrov bahwa situasi di Semenanjung Korea dapat menjadi "meledak" kapan saja, mengingat ancaman dari Washington dan Seoul, tetapi tidak memberikan bukti apa pun untuk mendukung tuduhannya.
Ia mengatakan Korea Utara perlu memperkuat persenjataan nuklirnya dan menyempurnakan kesiapannya untuk melancarkan serangan nuklir balasan jika perlu.
Pada hari Kamis, Pyongyang mengonfirmasi telah meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru ke perairan di lepas pantai timurnya dalam waktu tempuh terlama bagi rudal Korea Utara, kata otoritas di Korea Selatan dan Jepang, yang menimbulkan kekhawatiran akan pengembangan senjata canggih oleh negara yang tertutup itu.
Kim hadir pada peluncuran uji coba rudal dan mengeluarkan peringatan kepada musuh-musuhnya karena ia menggambarkannya sebagai ekspresi tekad negaranya untuk menanggapi ancaman eksternal terhadap keamanan Korea Utara, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) melaporkan.
Pada hari Jumat, Korea Utara membanggakan bahwa ICBM yang diuji coba adalah "rudal terkuat di dunia" dan mengidentifikasinya sebagai Hwasong-19.
(ahm)
tulis komentar anda