Kisah Michiko, Bagaimana Seorang Gadis Hiroshima Selamat dari Bom Nuklir Amerika

Selasa, 29 Oktober 2024 - 13:19 WIB
Mereka memiliki dua orang putri—Mami dan Akiko. “Mereka berdua sehat dan ceria dan tidak menderita penyakit serius saat mereka tumbuh dewasa," kata Michiko.

Di balik layar, Jepang sedang membangun kembali dirinya sendiri dengan kecepatan yang luar biasa cepat, menjadi pusat kekuatan industri global dalam dua dekade.

Namun di mata Michiko, efek jangka panjang dari bom terus menenun benang beracun dalam kehidupan keluarganya.

“Putri saya Akiko menikah dengan seorang pria bernama Makoto,” kata Michiko.

“Dia bekerja di sebuah perusahaan milik asing, jadi mereka pergi untuk tinggal di berbagai negara lain. Dalam satu kunjungan kembali ke Jepang, Akiko menjalani pemeriksaan medis. Dia diberi tahu bahwa dia mungkin mengidap kanker, yang setelah beberapa pemeriksaan ternyata benar," imbuh Michiko.

Keluarganya harus menunggu kabar yang menyiksa karena Akiko menjalani operasi selama 13 jam. Setelah dia kembali dari rumah sakit, tampaknya dia akan selamat. Namun pada tanggal 7 Februari 2011, Akiko tiba-tiba meninggal pada usia 35 tahun.

“Saya masih merasa bahwa dia bersama saya—tetapi separuh dari diri saya telah diambil,” kata Michiko.

Michiko yakin bahwa kematian Akiko disebabkan oleh mutasi genetik yang disebabkan oleh bom atom, serta kanker yang merenggut nyawa ibu dan adik-adiknya, Hidenori dan Yasunori (yang lahir pada tahun 1947), keduanya berusia 60-an. Dari saudara-saudara Michiko, hanya adik perempuannya, Yukiko, yang masih hidup.

Para hibakusha yang lebih muda menuntut penyelidikan resmi yang komprehensif atas masalah ini, beserta kompensasi atas apa yang mereka akui telah mereka derita bersama orang tua dan kakek-nenek mereka. Hal ini menjadi tantangan, mengingat kesimpulan dari Radiation Effects Research Foundation, yang mengambil alih ABCC pada tahun 1975.

Dua tuntutan hukum yang diajukan oleh hibakusha generasi kedua ditolak di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 2023, dengan kedua pengadilan menolak untuk menerima dampak genetik dari pengeboman nuklir pada generasi berikutnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More