Adu Pengaruh Benjamin Netanyahu vs Ali Khamenei, Siapa Lebih Unggul?
Senin, 28 Oktober 2024 - 13:16 WIB
JAKARTA - Perbandingan pengaruh Benjamin Netanyahu dengan Ayatollah Ali Khamenei menarik diketahui. Kedua nama pemimpin di Timur Tengah tersebut sama-sama berstatus penting di negaranya, yakni Israel dan Iran.
Belakangan, ketegangan di Timur Tengah semakin memanas buntut perseteruan Iran dan Israel. Tak sedikit orang yang menganggap bahwa momen ini bisa menjadi pemicu perang besar-besaran.
Dalam konflik yang terjadi antara Iran dan Israel, ada dua nama pemimpin yang disorot, yakni Netanyahu di sisi Israel serta Ali Khamenei di pihak Iran. Keduanya sama-sama punya pengaruh besar sebagai pemimpin negaranya.
Perbandingan Pengaruh Benjamin Netanyahu vs Ali Khamenei
Benjamin Netanyahu adalah Perdana Menteri (PM) Israel, sementara Ali Khamenei merupakan Pemimpin Tertinggi Iran. Berkaca pada statusnya, kedua sosok ini sama-sama menjadi orang nomor satu di negaranya masing-masing.
Sejalan dengan hal tersebut, pengaruh Netanyahu maupun Khamenei di negaranya bersifat mutlak. Namun, tetap ada perbedaan di antara keduanya soal pengaruh dalam negeri.
Pada sisi Khamenei, dia sangat dihormati mengingat statusnya yang juga imam Syiah di Iran. Jadi, selain menjadi pemimpin politik, Khamenei dianggap pula sebagai pemimpin agama di sana.
Sementara Netanyahu, dia memang statusnya PM Israel. Tetapi, reputasinya telah jeblok selama beberapa waktu terakhir di kalangan warganya.
Alasannya beragam, termasuk dianggap bertanggung jawab atas serangan Hamas 7 Oktober dan tak kunjung dibebaskannya tawanan Israel. Belum lagi, Netanyahu punya sederet kontroversi lain, termasuk skandal yang kerap menimpa para loyalisnya di pemerintahan.
Benjamin Netanyahu jelas dibenci banyak orang di dunia. Sebagai pemimpin negara Israel, dia selalu berbuat masalah dan seakan menantang negara-negara lain tanpa pandang bulu.
Alasan di balik keberaniannya itu tentu karena “bekingan” Amerika Serikat dan sekutu Barat lain di belakangnya. Padahal, AS sendiri sebenarnya sudah cukup lelah melihat tingkah Netanyahu yang sulit diatur dan tidak mengindahkan anjuran sekutunya dalam bertindak.
Pada sisi Ali Khamenei, dia punya reputasi yang lebih bagus dibandingkan Netanyahu di luar negeri. Meski dianggap musuh oleh Barat, Pemimpin Tertinggi Iran ini disukai publik karena kebijakannya yang kontra dengan Israel dan AS.
Selain itu, Khamenei juga mempunyai hubungan harmonis dengan sejumlah pemimpin negara tetangga Iran di Timur Tengah. Hal ini semakin memperkuat kedudukannya di luar Teheran, terlebih seiring meningkatnya ketegangan dengan Israel.
Pada usianya yang tidak lagi muda, Ali Khamenei telah membuat serangkaian strategi agar kelak penggantinya tetap berada di jalur yang sama dengannya. Caranya pun beragam.
Mengutip Foreign Policy, Khamenei tanpa henti telah menyaring elite politik di Iran. Rezimnya juga mendiskualifikasi sejumlah nama yang dirasa belum memenuhi syarat kesetiaan.
Contohnya seperti mantan Presiden Hassan Rouhani hingga Mohammad Khatami. Khamenei tidak memberi kesempatan kepada orang-orang tersebut lantaran dianggap membahayakan ideologinya di masa mendatang.
Sementara untuk kebijakan luar negeri, Khamenei masih memanfaatkan kekuatan proksi yang sudah ditanamnya di luar Iran. Masing-masing dari mereka terus mendapat dukungan sambil mengerjakan tugas atau misi yang diberikannya.
Sebagaimana Khamenei, Netanyahu juga berusaha mempertahankan posisinya di Israel. Terlebih, selama beberapa waktu terakhir kedudukannya sebagai PM Israel terancam menyusul banyaknya warga yang kecewa dengan pemerintahannya.
Tak sebatas meminta bantuan dukungan dari AS, Netanyahu juga punya strategi sendiri. Demi mempertahankan “sisa kepercayaan” warga Israel, dia memberi janji akan membawa kemenangan dan menumpas musuh-musuhnya.
Sementara di cakupan internasional, strategi Netanyahu masih sama. Dalih mereka adalah “membela diri”, sehingga tetap melakukan aksi serangan-serangannya ke Gaza, Lebanon, hingga terbaru Iran.
Demikian ulasan mengenai perbandingan pengaruh Benjamin Netanyahu vs Ali Khamenei.
Belakangan, ketegangan di Timur Tengah semakin memanas buntut perseteruan Iran dan Israel. Tak sedikit orang yang menganggap bahwa momen ini bisa menjadi pemicu perang besar-besaran.
Dalam konflik yang terjadi antara Iran dan Israel, ada dua nama pemimpin yang disorot, yakni Netanyahu di sisi Israel serta Ali Khamenei di pihak Iran. Keduanya sama-sama punya pengaruh besar sebagai pemimpin negaranya.
Baca Juga
Perbandingan Pengaruh Benjamin Netanyahu vs Ali Khamenei
1. Pengaruh di Internal Negara
Benjamin Netanyahu adalah Perdana Menteri (PM) Israel, sementara Ali Khamenei merupakan Pemimpin Tertinggi Iran. Berkaca pada statusnya, kedua sosok ini sama-sama menjadi orang nomor satu di negaranya masing-masing.
Sejalan dengan hal tersebut, pengaruh Netanyahu maupun Khamenei di negaranya bersifat mutlak. Namun, tetap ada perbedaan di antara keduanya soal pengaruh dalam negeri.
Pada sisi Khamenei, dia sangat dihormati mengingat statusnya yang juga imam Syiah di Iran. Jadi, selain menjadi pemimpin politik, Khamenei dianggap pula sebagai pemimpin agama di sana.
Sementara Netanyahu, dia memang statusnya PM Israel. Tetapi, reputasinya telah jeblok selama beberapa waktu terakhir di kalangan warganya.
Alasannya beragam, termasuk dianggap bertanggung jawab atas serangan Hamas 7 Oktober dan tak kunjung dibebaskannya tawanan Israel. Belum lagi, Netanyahu punya sederet kontroversi lain, termasuk skandal yang kerap menimpa para loyalisnya di pemerintahan.
2. Reputasi di Luar Negeri
Benjamin Netanyahu jelas dibenci banyak orang di dunia. Sebagai pemimpin negara Israel, dia selalu berbuat masalah dan seakan menantang negara-negara lain tanpa pandang bulu.
Alasan di balik keberaniannya itu tentu karena “bekingan” Amerika Serikat dan sekutu Barat lain di belakangnya. Padahal, AS sendiri sebenarnya sudah cukup lelah melihat tingkah Netanyahu yang sulit diatur dan tidak mengindahkan anjuran sekutunya dalam bertindak.
Pada sisi Ali Khamenei, dia punya reputasi yang lebih bagus dibandingkan Netanyahu di luar negeri. Meski dianggap musuh oleh Barat, Pemimpin Tertinggi Iran ini disukai publik karena kebijakannya yang kontra dengan Israel dan AS.
Selain itu, Khamenei juga mempunyai hubungan harmonis dengan sejumlah pemimpin negara tetangga Iran di Timur Tengah. Hal ini semakin memperkuat kedudukannya di luar Teheran, terlebih seiring meningkatnya ketegangan dengan Israel.
3. Strategi Politik
Pada usianya yang tidak lagi muda, Ali Khamenei telah membuat serangkaian strategi agar kelak penggantinya tetap berada di jalur yang sama dengannya. Caranya pun beragam.
Mengutip Foreign Policy, Khamenei tanpa henti telah menyaring elite politik di Iran. Rezimnya juga mendiskualifikasi sejumlah nama yang dirasa belum memenuhi syarat kesetiaan.
Contohnya seperti mantan Presiden Hassan Rouhani hingga Mohammad Khatami. Khamenei tidak memberi kesempatan kepada orang-orang tersebut lantaran dianggap membahayakan ideologinya di masa mendatang.
Sementara untuk kebijakan luar negeri, Khamenei masih memanfaatkan kekuatan proksi yang sudah ditanamnya di luar Iran. Masing-masing dari mereka terus mendapat dukungan sambil mengerjakan tugas atau misi yang diberikannya.
Sebagaimana Khamenei, Netanyahu juga berusaha mempertahankan posisinya di Israel. Terlebih, selama beberapa waktu terakhir kedudukannya sebagai PM Israel terancam menyusul banyaknya warga yang kecewa dengan pemerintahannya.
Tak sebatas meminta bantuan dukungan dari AS, Netanyahu juga punya strategi sendiri. Demi mempertahankan “sisa kepercayaan” warga Israel, dia memberi janji akan membawa kemenangan dan menumpas musuh-musuhnya.
Sementara di cakupan internasional, strategi Netanyahu masih sama. Dalih mereka adalah “membela diri”, sehingga tetap melakukan aksi serangan-serangannya ke Gaza, Lebanon, hingga terbaru Iran.
Demikian ulasan mengenai perbandingan pengaruh Benjamin Netanyahu vs Ali Khamenei.
(mas)
tulis komentar anda