CNN Sebut Jet Tempur Israel Terobos Langit Iran, Beda dengan Klaim Teheran
Senin, 28 Oktober 2024 - 07:34 WIB
TEHERAN - CNN, media yang berbasis di Amerika Serikat (AS), melaporkan beberapa jet tempur Israel memasuki langit atau wilayah udara Iran dalam serangan udara hari Sabtu.
Laporan itu berbeda dengan narasi Teheran bahwa jet-jet tempur Zionis menyerang dengan menggunakan wilayah udara Irak yang dikendalikan Amerika Serikat (AS), tanpa memasuki wilayah udara Iran.
Laporan CNN muncul sehari setelah Iran International melaporkan jet tempur siluman F-35 Israel telah memasuki wilayah udara Iran untuk pertama kalinya dan mengebom target di dekat Teheran.
Laporan media Amerika itu mengutip seorang mantan dan seorang pejabat Israel saat ini. Tidak disebutkan jenis jet tempur Zionis yang menerobos wilayah udara Iran.
"Sementara sekitar 100 jet terlibat dalam misi tersebut, hanya beberapa yang memasuki wilayah udara Iran," tulis CNN dalam laporannya.
Beberapa jam setelah serangan udara Israel, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengatakan bahwa pesawat Israel menggunakan wilayah udara Irak yang dikendalikan oleh militer AS untuk meluncurkan beberapa rudal jarak jauh yang diluncurkan dari udara.
Pernyataan militer Iran menambahkan bahwa serangan Zionis mengakibatkan "kerusakan terbatas dan minimal". "Berkat kinerja pertahanan udara negara yang tepat waktu," kata Staf Umum tersebut.
"Beberapa sistem radar rusak, beberapa di antaranya segera diperbaiki, sementara yang lain saat ini sedang diperbaiki," lanjut pernyataan tersebut.
Namun, citra satelit dari Planet Labs dan penyedia komersial lainnya, yang dianalisis oleh para ahli militer, mengungkapkan kerusakan parah pada situs-situs utama militer Iran, yang menggarisbawahi dampak signifikan dari operasi Israel.
Target serangan itu meliputi fasilitas produksi rudal, pabrik pencampuran bahan bakar rudal, dan situs-situs yang terkait dengan pengembangan senjata nuklir.
Situs-situs utama yang terkena dampak meliputi fasilitas nuklir Taleqan di dekat Bendungan Jajrood, tiga gedung produksi motor rudal, kompleks militer Parchin, dan dua gedung di kompleks Khojir di luar Teheran.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menanggapi serangan tersebut pada hari Minggu, dengan mengatakan: “Agresi Israel dua malam lalu tidak boleh dibesar-besarkan atau diremehkan; kesalahan perhitungan Israel harus diperbaiki, dan kekuatan, tekad, dan inovasi rakyat Iran serta pemuda negara tersebut harus diperjelas kepada mereka."
“Terserah kepada para pejabat untuk menentukan cara menyampaikan kekuatan dan tekad bangsa kepada Israel dan untuk melaksanakan apa yang menjadi kepentingan terbaik bangsa dan negara ini,” imbuh Khamenei.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyebut operasi tersebut sebagai tindakan agresi dan menuduh AS memprovokasi Israel.
Pezeshkian mengatakan bahwa Iran tidak mencari perang tetapi dia menjanjikan respons yang pantas terhadap tindakan Israel.
Dia menambahkan bahwa kekuatan Barat sebelumnya telah meyakinkan Teheran tentang perdamaian sebagai imbalan atas pengekangan. "Tetapi janji-janji ini sepenuhnya salah," katanya.
Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi juga mengatakan; "Iran tidak akan membiarkan agresi Israel tidak terjawab."
Laporan itu berbeda dengan narasi Teheran bahwa jet-jet tempur Zionis menyerang dengan menggunakan wilayah udara Irak yang dikendalikan Amerika Serikat (AS), tanpa memasuki wilayah udara Iran.
Laporan CNN muncul sehari setelah Iran International melaporkan jet tempur siluman F-35 Israel telah memasuki wilayah udara Iran untuk pertama kalinya dan mengebom target di dekat Teheran.
Laporan media Amerika itu mengutip seorang mantan dan seorang pejabat Israel saat ini. Tidak disebutkan jenis jet tempur Zionis yang menerobos wilayah udara Iran.
"Sementara sekitar 100 jet terlibat dalam misi tersebut, hanya beberapa yang memasuki wilayah udara Iran," tulis CNN dalam laporannya.
Beberapa jam setelah serangan udara Israel, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengatakan bahwa pesawat Israel menggunakan wilayah udara Irak yang dikendalikan oleh militer AS untuk meluncurkan beberapa rudal jarak jauh yang diluncurkan dari udara.
Pernyataan militer Iran menambahkan bahwa serangan Zionis mengakibatkan "kerusakan terbatas dan minimal". "Berkat kinerja pertahanan udara negara yang tepat waktu," kata Staf Umum tersebut.
"Beberapa sistem radar rusak, beberapa di antaranya segera diperbaiki, sementara yang lain saat ini sedang diperbaiki," lanjut pernyataan tersebut.
Namun, citra satelit dari Planet Labs dan penyedia komersial lainnya, yang dianalisis oleh para ahli militer, mengungkapkan kerusakan parah pada situs-situs utama militer Iran, yang menggarisbawahi dampak signifikan dari operasi Israel.
Target serangan itu meliputi fasilitas produksi rudal, pabrik pencampuran bahan bakar rudal, dan situs-situs yang terkait dengan pengembangan senjata nuklir.
Situs-situs utama yang terkena dampak meliputi fasilitas nuklir Taleqan di dekat Bendungan Jajrood, tiga gedung produksi motor rudal, kompleks militer Parchin, dan dua gedung di kompleks Khojir di luar Teheran.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menanggapi serangan tersebut pada hari Minggu, dengan mengatakan: “Agresi Israel dua malam lalu tidak boleh dibesar-besarkan atau diremehkan; kesalahan perhitungan Israel harus diperbaiki, dan kekuatan, tekad, dan inovasi rakyat Iran serta pemuda negara tersebut harus diperjelas kepada mereka."
“Terserah kepada para pejabat untuk menentukan cara menyampaikan kekuatan dan tekad bangsa kepada Israel dan untuk melaksanakan apa yang menjadi kepentingan terbaik bangsa dan negara ini,” imbuh Khamenei.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyebut operasi tersebut sebagai tindakan agresi dan menuduh AS memprovokasi Israel.
Pezeshkian mengatakan bahwa Iran tidak mencari perang tetapi dia menjanjikan respons yang pantas terhadap tindakan Israel.
Dia menambahkan bahwa kekuatan Barat sebelumnya telah meyakinkan Teheran tentang perdamaian sebagai imbalan atas pengekangan. "Tetapi janji-janji ini sepenuhnya salah," katanya.
Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi juga mengatakan; "Iran tidak akan membiarkan agresi Israel tidak terjawab."
(mas)
tulis komentar anda