Qatar Bongkar Aksi Jahat Israel Hadang Upaya Setop Pembantaian di Gaza
Selasa, 22 Oktober 2024 - 19:01 WIB
DOHA - Israel sengaja menghalangi upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, menurut Menteri Negara Qatar untuk Kerja Sama Internasional, Lolwa Bint Rashid Al-Khater.
"Ada pertemuan yang sedang berlangsung dan komunikasi intensif antara pihak Qatar dan Mesir untuk mengoordinasikan upaya negosiasi gencatan senjata dan mencapai kesepakatan untuk membawa bantuan medis dan kemanusiaan ke Jalur Gaza, mengingat situasi kemanusiaan yang sulit yang dialami Jalur Gaza sebagai akibat dari agresi Israel," ungkap Al-Khater kepada Russia Today pada Senin (21/10/2024)
Al-Khater menjelaskan, "Meskipun Qatar dan Mesir sangat ingin mencapai kesepakatan gencatan senjata, semakin dekat upaya mediator untuk mencapai kesepakatan, semakin Israel tidak fleksibel, menghalangi negosiasi dan proses kesepakatan secara keseluruhan.”
Dia juga menekankan, “Qatar dan Mesir yakin mereka tidak akan membiarkan ketidakfleksibelan Israel menghalangi mereka untuk melanjutkan upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata, dengan tujuan menghentikan pertumpahan darah saudara-saudara Palestina kita dan menyelamatkan mereka dari situasi tragis yang memburuk akibat pendudukan.”
Menteri Qatar tersebut mencatat, “Jalur Gaza sedang mengalami situasi kemanusiaan dan medis yang sulit, yang membutuhkan kesepakatan untuk mendatangkan bantuan medis dan kemanusiaan sesegera mungkin.”
Sebelumnya pada Senin, media Israel melaporkan ada kesepahaman dalam Kabinet Keamanan Israel bahwa Qatar telah menjadi mediator utama dalam mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas.
Surat kabar Haaretz mengutip seorang pejabat Israel dalam tim perunding yang mengatakan ada kebutuhan untuk fleksibilitas dalam posisi Israel untuk melanjutkan perundingan, menekankan tanpa itu tidak akan ada kemajuan.
Dia menekankan perlunya militer Israel mundur dari Koridor Philadelphia agar perundingan memiliki peluang keberhasilan yang lebih baik.
Qatar telah memainkan peran penting dalam negosiasi tersebut sejak 7 Oktober dan berhasil mencapai kesepakatan pada November 2023 yang membebaskan ratusan tahanan dari kedua belah pihak.
Namun, Israel telah memblokir semua upaya untuk mencapai gencatan senjata permanen sejak saat itu.
"Ada pertemuan yang sedang berlangsung dan komunikasi intensif antara pihak Qatar dan Mesir untuk mengoordinasikan upaya negosiasi gencatan senjata dan mencapai kesepakatan untuk membawa bantuan medis dan kemanusiaan ke Jalur Gaza, mengingat situasi kemanusiaan yang sulit yang dialami Jalur Gaza sebagai akibat dari agresi Israel," ungkap Al-Khater kepada Russia Today pada Senin (21/10/2024)
Al-Khater menjelaskan, "Meskipun Qatar dan Mesir sangat ingin mencapai kesepakatan gencatan senjata, semakin dekat upaya mediator untuk mencapai kesepakatan, semakin Israel tidak fleksibel, menghalangi negosiasi dan proses kesepakatan secara keseluruhan.”
Dia juga menekankan, “Qatar dan Mesir yakin mereka tidak akan membiarkan ketidakfleksibelan Israel menghalangi mereka untuk melanjutkan upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata, dengan tujuan menghentikan pertumpahan darah saudara-saudara Palestina kita dan menyelamatkan mereka dari situasi tragis yang memburuk akibat pendudukan.”
Menteri Qatar tersebut mencatat, “Jalur Gaza sedang mengalami situasi kemanusiaan dan medis yang sulit, yang membutuhkan kesepakatan untuk mendatangkan bantuan medis dan kemanusiaan sesegera mungkin.”
Sebelumnya pada Senin, media Israel melaporkan ada kesepahaman dalam Kabinet Keamanan Israel bahwa Qatar telah menjadi mediator utama dalam mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas.
Surat kabar Haaretz mengutip seorang pejabat Israel dalam tim perunding yang mengatakan ada kebutuhan untuk fleksibilitas dalam posisi Israel untuk melanjutkan perundingan, menekankan tanpa itu tidak akan ada kemajuan.
Dia menekankan perlunya militer Israel mundur dari Koridor Philadelphia agar perundingan memiliki peluang keberhasilan yang lebih baik.
Qatar telah memainkan peran penting dalam negosiasi tersebut sejak 7 Oktober dan berhasil mencapai kesepakatan pada November 2023 yang membebaskan ratusan tahanan dari kedua belah pihak.
Namun, Israel telah memblokir semua upaya untuk mencapai gencatan senjata permanen sejak saat itu.
(sya)
tulis komentar anda