Yahya Sinwar Menginspirasi Dunia Bak Prajurit Samurai, Patahkan Propaganda Israel
Selasa, 22 Oktober 2024 - 10:04 WIB
GAZA - Momen-momen terakhir pemimpin Hamas Yahya Sinwar, saat diserang pasukan Israel di Gaza, telah menginspirasi karya seni di seluruh dunia.
Salah satunya surat kabar Jepang yang menerbitkan ilustrasi Yahya Sinwar sebagai seorang prajurit Samurai.
Rekaman drone yang dirilis oleh militer Israel minggu lalu menunjukkan Sinwar, yang lengan bawahnya remuk, dengan heroik melemparkan sepotong kayu ke drone Israel yang melayang di atasnya sebelum dia dibunuh oleh pasukan Israel pada 16 Oktober di Jalur Gaza selatan.
Dia mengenakan pakaian militer, keffiyeh, dan membawa pistol saat melawan tentara Israel di saat-saat terakhirnya, berbeda dengan informasi yang disebarkan oleh Israel bahwa dia tinggal di bawah tanah dengan dikelilingi oleh sandera Israel sebagai perisai manusia.
Sinwar diangkat menjadi pemimpin Hamas setelah pembunuhan pendahulunya, Ismail Haniyeh, di Teheran pada bulan Juli.
Sinar telah menjadi musuh nomor 1 Israel setelah perannya dalam mengarahkan serangan kelompok itu pada 7 Oktober di Israel selatan yang dikenal sebagai Operasi Badai al-Aqsa.
Hidupnya diselimuti misteri selama bertahun-tahun, meskipun menghabiskan lebih dari dua dekade di penjara Israel, di mana dia belajar bahasa Ibrani dengan lancar, dan memegang jabatan militer tinggi di Hamas.
Situs media sosial dibanjiri ilustrasi dan foto-foto lama Sinwar setelah pembunuhannya.
Salah satunya surat kabar Jepang yang menerbitkan ilustrasi Yahya Sinwar sebagai seorang prajurit Samurai.
Rekaman drone yang dirilis oleh militer Israel minggu lalu menunjukkan Sinwar, yang lengan bawahnya remuk, dengan heroik melemparkan sepotong kayu ke drone Israel yang melayang di atasnya sebelum dia dibunuh oleh pasukan Israel pada 16 Oktober di Jalur Gaza selatan.
Dia mengenakan pakaian militer, keffiyeh, dan membawa pistol saat melawan tentara Israel di saat-saat terakhirnya, berbeda dengan informasi yang disebarkan oleh Israel bahwa dia tinggal di bawah tanah dengan dikelilingi oleh sandera Israel sebagai perisai manusia.
Baca Juga
Sinwar diangkat menjadi pemimpin Hamas setelah pembunuhan pendahulunya, Ismail Haniyeh, di Teheran pada bulan Juli.
Sinar telah menjadi musuh nomor 1 Israel setelah perannya dalam mengarahkan serangan kelompok itu pada 7 Oktober di Israel selatan yang dikenal sebagai Operasi Badai al-Aqsa.
Hidupnya diselimuti misteri selama bertahun-tahun, meskipun menghabiskan lebih dari dua dekade di penjara Israel, di mana dia belajar bahasa Ibrani dengan lancar, dan memegang jabatan militer tinggi di Hamas.
Situs media sosial dibanjiri ilustrasi dan foto-foto lama Sinwar setelah pembunuhannya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda