TV Amerika: Negara-negara Arab Desak Israel Serang Iran dengan Pukulan Telak
Selasa, 22 Oktober 2024 - 08:17 WIB
Selama akhir pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Iran mengatur upaya pembunuhannya setelah tiga pesawat nirawak menargetkan salah satu tempat tinggalnya.
Baik Netanyahu maupun istrinya tidak berada di rumah tersebut selama serangan terjadi.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menewaskan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam operasi presisi di Gaza selatan.
"Upaya yang dilakukan oleh proksi Iran, Hizbullah, untuk membunuh saya dan istri saya hari ini adalah kesalahan besar," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam.
"Israel akan melenyapkan para teroris dan mereka yang mengirim mereka," imbuh dia.
Laporan lain Alhurra, mengutip pernyataan mantan juru bicara militer Israel Jonathan Conricus, mengatakan bahwa upaya pembunuhan terhadap Netanyahu dapat menjadi salah perhitungan oleh Iran dengan memberikan Israel pembenaran untuk respons yang lebih luas.
Media berita tersebut selanjutnya melaporkan bahwa Israel, saat ini berkoordinasi dengan militer regional di bawah Komando Pusat AS (CENTCOM), melihat tanggapannya terhadap serangan rudal Iran sebagai peluang strategis untuk menegaskan kekuatan militernya di Timur Tengah dan melawan ancaman dari Teheran, baik langsung maupun tidak langsung.
Sumber-sumber Israel, termasuk Conricus, menekankan kepada Alhurra bahwa tujuan Israel bukan hanya untuk mengubah keseimbangan kekuatan antara Israel dan Iran, tetapi untuk membentuk kembali dinamika yang lebih luas di Timur Tengah.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa negara-negara Arab di Teluk Persia juga melihat momen ini sebagai peluang untuk melemahkan Teheran melalui dukungan terhadap tindakan militer Israel.
Saat berada di Jerman Jumat lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana dan kapan Israel berencana untuk menanggapi serangan rudal Iran tetapi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Baik Netanyahu maupun istrinya tidak berada di rumah tersebut selama serangan terjadi.
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menewaskan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam operasi presisi di Gaza selatan.
"Upaya yang dilakukan oleh proksi Iran, Hizbullah, untuk membunuh saya dan istri saya hari ini adalah kesalahan besar," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam.
"Israel akan melenyapkan para teroris dan mereka yang mengirim mereka," imbuh dia.
Laporan lain Alhurra, mengutip pernyataan mantan juru bicara militer Israel Jonathan Conricus, mengatakan bahwa upaya pembunuhan terhadap Netanyahu dapat menjadi salah perhitungan oleh Iran dengan memberikan Israel pembenaran untuk respons yang lebih luas.
Media berita tersebut selanjutnya melaporkan bahwa Israel, saat ini berkoordinasi dengan militer regional di bawah Komando Pusat AS (CENTCOM), melihat tanggapannya terhadap serangan rudal Iran sebagai peluang strategis untuk menegaskan kekuatan militernya di Timur Tengah dan melawan ancaman dari Teheran, baik langsung maupun tidak langsung.
Sumber-sumber Israel, termasuk Conricus, menekankan kepada Alhurra bahwa tujuan Israel bukan hanya untuk mengubah keseimbangan kekuatan antara Israel dan Iran, tetapi untuk membentuk kembali dinamika yang lebih luas di Timur Tengah.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa negara-negara Arab di Teluk Persia juga melihat momen ini sebagai peluang untuk melemahkan Teheran melalui dukungan terhadap tindakan militer Israel.
Saat berada di Jerman Jumat lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana dan kapan Israel berencana untuk menanggapi serangan rudal Iran tetapi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
tulis komentar anda