Bos Pentagon Minta Negara-negara Lain Gabung AS Lawan China di Indo-Pasifik
Sabtu, 29 Agustus 2020 - 00:04 WIB
Pada hari Rabu, AS juga menjatuhkan sanksi kepada puluhan perusahaan China atas peran mereka dalam membantu China membangun dan memiliterisasi pulau buatan di Laut China Selatan . Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo memperkuat posisi AS agar sejalan dengan putusan pengadilan internasional tahun 2016 yang menentang sebagian besar klaim Beijing di Laut China Selatan. (Baca: Kemhan Serahkan Dua Pesawat Tempur F-16 Upgrade ke TNI AU )
Beijing sendiri mengatakan akan mengambil tindakan balasan terhadap sanksi terbaru AS, di mana juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengecam sanksi dari Washington sebagai "logika hegemonik dan politik kekuasaan".
“Pembangunan China di wilayahnya sendiri sepenuhnya berada dalam lingkup kedaulatannya, dan tidak ada hubungannya dengan militerisasi,” katanya.
Pada hari Senin, Esper menulis dalam sebuah opini di The Wall Street Journal yang berjudul "The Pentagon is prepared for China", yang mengatakan bahwa strategi pertahanan nasional AS telah menempatkan China sebagai fokus utamanya. (Baca juga: Diangkat Jadi Danjen Kopassus, Ini Profil Brigjen Mohamad Hasan )
Zhao membalas, dengan mengatakan pernyataan itu "tidak berdasar", dan bersikeras bahwa kebijakan pertahanan China bersifat defensif.
Beijing sendiri mengatakan akan mengambil tindakan balasan terhadap sanksi terbaru AS, di mana juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengecam sanksi dari Washington sebagai "logika hegemonik dan politik kekuasaan".
“Pembangunan China di wilayahnya sendiri sepenuhnya berada dalam lingkup kedaulatannya, dan tidak ada hubungannya dengan militerisasi,” katanya.
Pada hari Senin, Esper menulis dalam sebuah opini di The Wall Street Journal yang berjudul "The Pentagon is prepared for China", yang mengatakan bahwa strategi pertahanan nasional AS telah menempatkan China sebagai fokus utamanya. (Baca juga: Diangkat Jadi Danjen Kopassus, Ini Profil Brigjen Mohamad Hasan )
Zhao membalas, dengan mengatakan pernyataan itu "tidak berdasar", dan bersikeras bahwa kebijakan pertahanan China bersifat defensif.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda