Pembunuhan Yahya Sinwar Mempersulit Perang Israel di Gaza, Bukan Mengakhirinya

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 09:15 WIB
"Pada akhirnya, keputusan bergantung pada pemerintahan Netanyahu. Seperti yang kita ketahui, ada menteri yang menentang hampir setiap kesepakatan, bahkan yang terjadi pada bulan November," tulis Kleiman.

Mantan pejabat senior Angkatan Udara Israel Zvika Haimovich mengatakan pembunuhan Sinwar telah menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, termasuk apakah serangan terhadap Iran sekarang diperlukan dan apakah kondisi untuk 101 sandera yang tersisa di Gaza akan membaik.

Anggota keluarga sandera percaya jawabannya adalah "tidak" yang jelas, dan menuntut agar kesepakatan segera didorong, sambil menyatakan "kekhawatiran yang mendalam" bagi kerabat mereka.

Einav Zangauker, seorang ibu dari salah satu sandera, mengatakan kepada Israel Hayom, "Kita menutup akun dengan pembunuh massal Sinwar, tetapi sekarang, lebih dari sebelumnya, kehidupan putra saya, Matan, dan sandera lainnya berada dalam bahaya yang nyata.”

Dia menekankan, "Netanyahu, jangan ganggu para sandera. Pergilah sekarang ke mediator dan publik serta buatlah inisiatif Israel yang baru."

Rapoport mengatakan mengakhiri pertempuran dan memulangkan para sandera telah berada di tangan Israel sejak Januari.

“Hamas sejak lama akan menyetujui pengembalian para sandera dengan imbalan tahanan dan gencatan senjata,” ujar dia.

"Tetapi saya pikir dinamika perang yang terus-menerus, baik di Gaza maupun di Lebanon dan Iran, memikat (Netanyahu) dan juga memikat tentara selama tidak ada keruntuhan ekonomi," ungkap dia.

Dia menegaskan, "Kita mungkin telah mencapai titik di mana Netanyahu mengatakan beginilah seharusnya kita hidup."

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More