Netanyahu Marah soal Macron Sebut Negara Israel Diciptakan PBB

Kamis, 17 Oktober 2024 - 15:14 WIB
Macron dan Netanyahu telah berselisih sejak pekan lalu, ketika pemimpin Prancis itu menyerukan penghentian ekspor senjata Barat ke Israel, dengan menyebutnya sebagai satu-satunya cara untuk memaksa rezim Zionis menghentikan perangnya di Gaza dan Lebanon.

Dia juga menuduh Israel sengaja menempatkan pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) yang beranggotakan 10.000 orang di Lebanon selatan di garis tembak.

Kontingen tersebut mencakup sekitar 700 tentara Prancis.

Netanyahu mengecam seruan Macron tentang embargo senjata sebagai komentar memalukan, bersumpah bahwa Israel akan menang dengan atau tanpa dukungan Barat.

Pada hari Minggu, pemimpin Israel itu meminta PBB untuk mengevakuasi pasukan penjaga perdamaiannya keluar dari Lebanon, dengan mengeklaim bahwa Hizbullah menggunakan mereka sebagai "perisai manusia".

Namun, kepala pasukan penjaga perdamaian PBB Jean-Pierre Lacroix mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa pasukan penjaga perdamaian tersebut akan tetap berada di posisi mereka.

Israel sebelumnya membuat marah masyarakat global dengan menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai persona non grata setelah dia mengutuk meluasnya konflik di Timur Tengah dan menyerukan gencatan senjata setelah serangan Iran terhadap negara Yahudi tersebut.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan keputusan itu didorong oleh "perilaku anti-Semit dan anti-Israel" Guterres yang berulang.

Namun, langkah itu membuat lebih dari 100 negara anggota PBB menandatangani surat yang mendukung kepala organisasi tersebut.

Berbicara di hadapan majelis PBB setelah larangan Israel, Guterres menjelaskan bahwa "seharusnya sudah jelas" bahwa dia mengutuk serangan Iran terhadap negara Yahudi tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More