Drone Hizbullah Serang Pangkalan Militer Zionis, 4 Tentara Israel Tewas, 7 Luka Parah
Senin, 14 Oktober 2024 - 06:53 WIB
TEL AVIV - Serangan sejumlah drone Hizbullah Lebanon menghantam pangkalan militer Zionis Israel di Binyamina pada Minggu malam. Empat tentara Zionis tewas dan tujuh lainnya terluka parah.
Jumlah korban tersebut telah dikonfirmasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Senin (14/10/2024) dini hari. Sebelumnya, media Israel melaporkan lebih dari 60 orang terluka di area itu, tetapi tidak mengungkap target serangan itu.
Sedangkan Hizbullah mengumumkan bahwa pasukannya telah melakukan serangan terhadap sebuah kamp Brigade Golani di Binyamina dengan segerombolan pesawat nirawak.
Area serangan itu terletak di sebelah selatan Haifa, wilayah yang telah menjadi sasaran serangan Hizbullah dalam beberapa minggu terakhir.
"Sebuah UAV yang diluncurkan oleh Hizbullah menghantam sebuah pangkalan militer yang berdekatan dengan Binyamina," kata IDF dalam pengumumannya.
"Empat tentara IDF tewas dalam insiden itu dan tujuh lainnya terluka parah," lanjut IDF.
Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan pesawat nirawak tersebut berhasil melewati sistem pertahanan udara Israel dan menyerang pangkalan tersebut sekitar pukul 19.00 malam.
IDF, katanya, sedang menyelidiki bagaimana sebuah kendaraan udara nirawak bisa melewati sistem pertahanan udara tanpa terdeteksi.
Laporan awal media Israel menyebutkan 67 orang terluka dalam serangan pesawat nirawak Hizbullah di daerah Binyamina.
Sensor militer Israel melarang berbagi gambar atau video tentang hasil serangan semacam itu. Namun, video yang belum dikonfirmasi yang beredar di media sosial pada hari Minggu memperlihatkan sebuah kantin dengan atap yang rusak dan banyak noda darah di lantai.
Minggu lalu, jurnalis Amerika Jeremy Loffredo ditangkap di Tepi Barat karena melaporkan dampak serangan rudal Iran terhadap Israel pada 1 Oktober lalu, termasuk kerusakan pada Pangkalan Udara Nevatim yang merupakan markas jet tempur siluman F-35.
Loffredo, seperti dikutip Ynet, diadili atas tuduhan membantu musuh selama masa perang dan memberikan informasi kepada musuh.
Jumlah korban tersebut telah dikonfirmasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Senin (14/10/2024) dini hari. Sebelumnya, media Israel melaporkan lebih dari 60 orang terluka di area itu, tetapi tidak mengungkap target serangan itu.
Sedangkan Hizbullah mengumumkan bahwa pasukannya telah melakukan serangan terhadap sebuah kamp Brigade Golani di Binyamina dengan segerombolan pesawat nirawak.
Area serangan itu terletak di sebelah selatan Haifa, wilayah yang telah menjadi sasaran serangan Hizbullah dalam beberapa minggu terakhir.
"Sebuah UAV yang diluncurkan oleh Hizbullah menghantam sebuah pangkalan militer yang berdekatan dengan Binyamina," kata IDF dalam pengumumannya.
"Empat tentara IDF tewas dalam insiden itu dan tujuh lainnya terluka parah," lanjut IDF.
Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan pesawat nirawak tersebut berhasil melewati sistem pertahanan udara Israel dan menyerang pangkalan tersebut sekitar pukul 19.00 malam.
IDF, katanya, sedang menyelidiki bagaimana sebuah kendaraan udara nirawak bisa melewati sistem pertahanan udara tanpa terdeteksi.
Laporan awal media Israel menyebutkan 67 orang terluka dalam serangan pesawat nirawak Hizbullah di daerah Binyamina.
Sensor militer Israel melarang berbagi gambar atau video tentang hasil serangan semacam itu. Namun, video yang belum dikonfirmasi yang beredar di media sosial pada hari Minggu memperlihatkan sebuah kantin dengan atap yang rusak dan banyak noda darah di lantai.
Minggu lalu, jurnalis Amerika Jeremy Loffredo ditangkap di Tepi Barat karena melaporkan dampak serangan rudal Iran terhadap Israel pada 1 Oktober lalu, termasuk kerusakan pada Pangkalan Udara Nevatim yang merupakan markas jet tempur siluman F-35.
Loffredo, seperti dikutip Ynet, diadili atas tuduhan membantu musuh selama masa perang dan memberikan informasi kepada musuh.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda