Israel Menggunakan Depleted Uranium dalam Perang Melawan Hizbullah, Berikut 5 Faktanya

Kamis, 10 Oktober 2024 - 10:10 WIB

4. Digunakan untuk Membunuh Hassan Nasrallah

Meskipun SCL tidak memberikan bukti kuat bahwa Israel telah menggunakan uranium terdeplesi selama serangan udara gencarnya di Lebanon, ada indikasi kuat bahwa uranium terdeplesi telah digunakan.

Selama serangan yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, serta 33 warga sipil, Israel menggunakan jenis bom yang dikenal sebagai "penghancur bunker".

Tujuan utama penghancur bunker adalah untuk menembus atau mengebor target untuk mencapai, misalnya, area bawah tanah dan area yang dibentengi dari suatu target. Salah satu cara paling efektif untuk melakukan ini adalah menggunakan persenjataan yang mengandung uranium terdeplesi.

Meskipun Israel tidak mengonfirmasi amunisi apa yang telah digunakannya di Lebanon, New York Times melaporkan bahwa skuadron angkatan udara yang digunakan untuk pengeboman Nasrallah dilengkapi dengan rudal BLU-109, mengutip video tentara Israel.

Rudal-rudal ini diketahui mengandung bahan peledak yang dilapisi uranium terdeplesi.

Selain itu, Israel juga telah ditandai karena menggunakan amunisi uranium terdeplesi selama perangnya di Gaza, termasuk di sekolah-sekolah dan bangunan tempat tinggal. Oleh karena itu, sangat mungkin Israel telah menggunakan amunisi uranium terdeplesi di Lebanon.

5. Memiliki Dampak Buruk Radioaktif

Uranium terdeplesi bersifat radioaktif dan diidentifikasi sebagai karsinogen. Meskipun tidak seradioaktif senjata nuklir jenis apa pun, yang menggunakan uranium yang diperkaya, uranium terdeplesi mengandung cukup radioaktivitas, terutama jika digunakan dalam jumlah tinggi, untuk mencemari udara dan terutama tanah.

Menurut penelitian tentang efek uranium terdeplesi yang digunakan oleh AS di Irak pada tahun 2003, uranium terdeplesi telah dikaitkan dengan peningkatan tajam cacat lahir bawaan, kasus kanker, dan penyakit lainnya.

Selama perang Irak, AS menjatuhkan 24 amunisi penghancur bunker yang berisi uranium yang terkuras, sementara Israel, dalam satu serangan berdurasi satu menit yang menewaskan Nasrallah, menjatuhkan hampir dua kali lipat jumlah tersebut.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa efek jangka panjang dari serangan tersebut bisa sangat menghancurkan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More