Teheran Ancam Negara-negara Teluk Jika Bantu Israel Serang Iran
Kamis, 10 Oktober 2024 - 07:53 WIB
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang secara de facto dipimpin oleh Arab Saudi, memiliki cukup kapasitas minyak cadangan untuk mengganti kerugian pasokan Iran jika serangan Israel melumpuhkan beberapa fasilitas negara itu.
Sebagian besar kapasitas cadangan OPEC berada di kawasan Teluk Timur Tengah. Iran tidak mengancam akan menyerang fasilitas minyak Teluk, tetapi sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika "pendukung Israel" campur tangan secara langsung, kepentingan mereka di kawasan itu akan menjadi sasaran.
Eksportir minyak utama; Arab Saudi, telah menjalin pemulihan hubungan politik dengan Teheran dalam beberapa tahun terakhir, yang telah membantu meredakan ketegangan regional, tetapi hubungan tetap sulit.
Arab Saudi telah waspada terhadap serangan Iran terhadap fasilitas minyaknya sejak serangan tahun 2019 terhadap kilang utamanya di Abqaiq yang sempat menutup lebih dari lima persen pasokan minyak global. Iran membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Seorang diplomat Barat di Teluk mengatakan bahwa selama pertemuan negara-negara Teluk dan Iran di Doha, Iran menjelaskan bahwa Teheran telah menyerukan persatuan regional dalam menghadapi serangan Israel dan menganggap netralitas negara-negara Teluk sebagai hal yang sangat minimum.
Diplomat itu mengatakan bahwa Iran telah menjelaskan bahwa Teheran akan mengawasi dengan saksama bagaimana setiap negara Teluk menanggapi jika terjadi serangan Israel, dan juga bagaimana pangkalan AS yang ditempatkan di negara mereka digunakan.
Bahrain, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab semuanya menampung fasilitas atau pasukan militer AS.
Sebagian besar kapasitas cadangan OPEC berada di kawasan Teluk Timur Tengah. Iran tidak mengancam akan menyerang fasilitas minyak Teluk, tetapi sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika "pendukung Israel" campur tangan secara langsung, kepentingan mereka di kawasan itu akan menjadi sasaran.
Eksportir minyak utama; Arab Saudi, telah menjalin pemulihan hubungan politik dengan Teheran dalam beberapa tahun terakhir, yang telah membantu meredakan ketegangan regional, tetapi hubungan tetap sulit.
Arab Saudi telah waspada terhadap serangan Iran terhadap fasilitas minyaknya sejak serangan tahun 2019 terhadap kilang utamanya di Abqaiq yang sempat menutup lebih dari lima persen pasokan minyak global. Iran membantah terlibat dalam serangan tersebut.
Seorang diplomat Barat di Teluk mengatakan bahwa selama pertemuan negara-negara Teluk dan Iran di Doha, Iran menjelaskan bahwa Teheran telah menyerukan persatuan regional dalam menghadapi serangan Israel dan menganggap netralitas negara-negara Teluk sebagai hal yang sangat minimum.
Diplomat itu mengatakan bahwa Iran telah menjelaskan bahwa Teheran akan mengawasi dengan saksama bagaimana setiap negara Teluk menanggapi jika terjadi serangan Israel, dan juga bagaimana pangkalan AS yang ditempatkan di negara mereka digunakan.
Bahrain, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab semuanya menampung fasilitas atau pasukan militer AS.
(mas)
tulis komentar anda