Teheran Ancam Negara-negara Teluk Jika Bantu Israel Serang Iran

Kamis, 10 Oktober 2024 - 07:53 WIB
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Teheran ancam negara-negara Teluk jika bantu Israel menyerang Iran. Foto/Kantor Layanan Pers Pemimpin Tertinggi Iran
TEHERAN - Teheran telah menyampaikan peringatan disertai ancaman kepada negara-negara Teluk jika membantu Israel untuk menyerang Iran.

Dalam peringatannya, Teheran memberi tahu negara-negara Teluk untuk tidak mengizinkan Israel menggunakan wilayah udara mereka atau pangkalan militer mereka untuk menyerang Iran.

Jika itu terjadi, Iran akan merespons. Ancaman tersebut disampaikan seorang pejabat Iran dalam wawancaranya dengan Reuters.



Pejabat itu menambahkan bahwa tindakan apa pun oleh negara-negara Teluk untuk menyeimbangkan pasar minyak jika fasilitas energi Iran diserang oleh Israel belum menjadi bagian dari diskusi sejauh ini.



Komentar ancaman itu muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran atas kemungkinan pembalasan Israel atas serangan ratusan rudal Iran pada 1 Oktober lalu.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi pada hari Rabu mengunjungi Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya, termasuk Qatar, untuk berunding.

Diplomasi itu menyusul diskusi antara Iran dan negara-negara Teluk minggu lalu di sela-sela konferensi Asia di Qatar.

Negara-negara Teluk berusaha meyakinkan Iran tentang kenetralan mereka dalam konflik apa pun dengan Israel.

"Iran menegaskan bahwa tindakan apa pun oleh negara Teluk Persia terhadap Teheran, baik melalui penggunaan wilayah udara atau pangkalan militer, akan dianggap oleh Teheran sebagai tindakan yang diambil oleh seluruh kelompok, dan Teheran akan merespons-nya sebagaimana mestinya," kata pejabat senior Iran itu kepada Reuters, yang dilansir Kamis (10/10/2024).

"Pesan ini menekankan perlunya persatuan regional melawan Israel dan pentingnya mengamankan stabilitas," katanya lagi.

"Juga menegaskan bahwa bantuan apa pun kepada Israel, seperti mengizinkan penggunaan wilayah udara negara regional untuk tindakan melawan Iran, tidak dapat diterima."

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden diperkirakan akan melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang akan mencakup pembahasan tentang rencana untuk menyerang Iran, menurut sumber AS yang mengetahui masalah tersebut.

Washington berharap untuk mempertimbangkan apakah respons tersebut tepat, kata sumber lain yang diberi pengarahan tentang diskusi tersebut.

Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Biden mengatakan Jumat lalu bahwa dia akan memikirkan alternatif untuk menyerang ladang minyak Iran jika dia berada di posisi Israel.

Minggu lalu dia juga mengatakan tidak akan mendukung Israel menyerang situs nuklir Iran.

Pejabat Iran mengatakan bahwa Teheran tidak membahas masalah produsen minyak Teluk Arab yang meningkatkan produksi jika produksi Iran terganggu selama eskalasi apa pun.

Situs berita AS; Axios, mengutip pejabat Israel, melaporkan minggu lalu bahwa Israel dapat menargetkan fasilitas produksi minyak di Iran sebagai pembalasan.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang secara de facto dipimpin oleh Arab Saudi, memiliki cukup kapasitas minyak cadangan untuk mengganti kerugian pasokan Iran jika serangan Israel melumpuhkan beberapa fasilitas negara itu.

Sebagian besar kapasitas cadangan OPEC berada di kawasan Teluk Timur Tengah. Iran tidak mengancam akan menyerang fasilitas minyak Teluk, tetapi sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika "pendukung Israel" campur tangan secara langsung, kepentingan mereka di kawasan itu akan menjadi sasaran.

Eksportir minyak utama; Arab Saudi, telah menjalin pemulihan hubungan politik dengan Teheran dalam beberapa tahun terakhir, yang telah membantu meredakan ketegangan regional, tetapi hubungan tetap sulit.

Arab Saudi telah waspada terhadap serangan Iran terhadap fasilitas minyaknya sejak serangan tahun 2019 terhadap kilang utamanya di Abqaiq yang sempat menutup lebih dari lima persen pasokan minyak global. Iran membantah terlibat dalam serangan tersebut.

Seorang diplomat Barat di Teluk mengatakan bahwa selama pertemuan negara-negara Teluk dan Iran di Doha, Iran menjelaskan bahwa Teheran telah menyerukan persatuan regional dalam menghadapi serangan Israel dan menganggap netralitas negara-negara Teluk sebagai hal yang sangat minimum.

Diplomat itu mengatakan bahwa Iran telah menjelaskan bahwa Teheran akan mengawasi dengan saksama bagaimana setiap negara Teluk menanggapi jika terjadi serangan Israel, dan juga bagaimana pangkalan AS yang ditempatkan di negara mereka digunakan.

Bahrain, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab semuanya menampung fasilitas atau pasukan militer AS.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More