Pasukan PBB di Lebanon Waspada Militer Israel Bangun Pangkalan di Dekatnya

Rabu, 09 Oktober 2024 - 07:45 WIB
Hizbullah pada Senin mengatakan para pejuangnya telah diperintahkan tidak terlibat dengan pasukan Israel di area tersebut untuk "melestarikan nyawa para prajurit pasukan internasional", dan menuduh Israel menggunakan pasukan penjaga perdamaian PBB sebagai "perisai manusia" yang efektif untuk memungkinkan kemajuan mereka ke utara.

Rizk mengatakan Hizbullah ingin tampil sebagai "aktor rasional" dalam konflik saat ini dan terlihat menghormati lembaga PBB, berbeda dengan Israel, yang menuduh banyak dari mereka menahan "militan" atau memiliki agenda anti-Israel.

"Hizbullah telah lama berusaha menunjukkan Lebanon selatan adalah lingkungan yang ramah bagi pasukan Unifil dan janjinya untuk tidak membahayakan pasukan ini sejalan dengan ideologinya sendiri yang sangat berbeda dari kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda yang sebelumnya telah menyerang pasukan PBB," jelas dia.

Middle East Eye menghubungi Unifil untuk meminta komentar tetapi tidak menerima komentar hingga saat berita ini diterbitkan.

Kontrol Terbatas Unifil



Setahun setelah perang dimulai antara Israel dan Hizbullah, pertumpahan darah di Lebanon bisa dibilang yang terburuk sejak berakhirnya perang saudara selama 15 tahun di negara itu pada tahun 1990.

Serangan udara Israel pada Selasa menargetkan kota-kota Arabsalim, al-Sultaniyah, Yater, al-Qulaylah, Aytaite, Tayr Harfa, Ansar dan Siddiqin di Lebanon selatan, Al Jazeera Arabic melaporkan.

Laporan tersebut menambahkan jet tempur Israel juga melakukan serangan udara di kota al-Khader di wilayah Beqaa, Lebanon timur.

Meskipun mandat mereka selama puluhan tahun diperbarui pada Agustus, kemampuan Unifil untuk menengahi atau mengendalikan situasi di selatan tampak terbatas.

Dalam pernyataan pada Selasa, koordinator khusus PBB untuk Lebanon Jeanine Hennis-Plasschaert dan kepala misi Unifil dan Komandan Pasukan Letnan Jenderal Aroldo Lazaro, menyerukan "solusi yang dinegosiasikan" untuk mengakhiri kekerasan di negara tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More