Diaspora Indonesia dan Warga Melbourne Rayakan Outdoor Festival
Senin, 07 Oktober 2024 - 17:45 WIB
MELBOURNE - Nuansa musim semi di Melbourne tampak berbeda dan lebih hidup di bulan Oktober tahun ini, ketika ratusan Diaspora Indonesia dan warga lokal Melbourne sambil bergandengan tangan menyanyikan ‘Tatinggal di Papua’ bersama Nogei, duet Musisi yang juga Putra Asli Papua di Argyle Square, Carlton pada Outdoor Festival Indonesia 2024 di Melbourne, Victoria, Minggu (6/10).
Sebelumnya, taman yang terletak di jantung kota Melbourne itu juga dihentak musik yang gembira oleh sekitar 600 lebih orang yang menarikan flashmob tarian tradisional khas Nusa Tenggara Timur ‘Ikan Nae di Pante. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk promosi budaya Indonesia dengan skala besar yang diselenggarakan oleh Festival Indonesia Incorporated bersinergi dengan Konsulat Jenderal RI di Melbourne dengan dukungan aktif dari komunitas Indonesia di Melbourne.
Outdoor Festival Indonesia 2024 merupakan acara tahunan yang diramaikan sekitar lebih dari 4000 orang pengunjung yang memadati taman Argyle Square yang terletak di Carlton, jantung kota Melbourne. Highlight pada hari yang cerah itu adalah penampilan dari musisi berbakat asli Maluku dan tanah Papua yaitu President Tidore (Bams Conoras) dan Nogei (duet Michael dan Stephen Wali) yang membawakan lagu-lagu bertemakan Gema Timur Indonesia dengan irama yang riang dan meriah.
“Kami sangat bangga tampil di Melbourne, karena kota ini merupakan basis komunitas Papua terbesar di Australia,” ungkap Michael Jakarimilena, yang merupakan salah satu finalis Indonesian Idols, yang juga penulis buku cerita anak “Sampari si Cendrawasih’.
Sementara itu, di gerai makanan, dilaksanakan demo memasak oleh Chef Toto yang menyajikan kuliner khas tanah Papua dan chef Tati Karlin yang menyuguhkan makanan paling terkenal sedunia yaitu Rendang.
Tenda-tenda menjual sajian Indonesia menyebar di setiap sudut Argyle Square mengelilingi panggung utama menjadi surga bagi pada foodist dan turis yang berkunjung. Makanan dan minuman tradisional khas nusantara seperti ketroprak dan es dawet cukup populer di kalangan warga lokal Melbourne, sehingga terlihat antrean panjang mengular di depan stall tersebut.
Oscar Lawrence, warga lokal asal Coburg sangat terkesan dengan suasana di Argyle Square yang terasa seperti ‘kampung Indonesia’, ‘Saya sudah pernah ke Indonesia dan pergi ke desa serta kampung di Bali, dan ini benar-benar terasa seperti kembali ke sana, selamat!’, ucapnya sambil menyeruput jus tebu.
Tak hanya itu, Festival Indonesia 2024 juga menampilkan acara kebudayaan berupa tari-tarian khas Nusantara. Bahkan grup tari asal Indonesia yaitu Sekar Tanjung Company terbang dari Indonesia untuk ambil bagian unjuk kebolehan. Menambah serunya Outdoor FI 2024, Workshop Wonderful Indonesia menampilkan skill untuk dibagi kepada pengunjung yaitu Pencak Silat, Angklung dan Pilates.
Sebelumnya, taman yang terletak di jantung kota Melbourne itu juga dihentak musik yang gembira oleh sekitar 600 lebih orang yang menarikan flashmob tarian tradisional khas Nusa Tenggara Timur ‘Ikan Nae di Pante. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk promosi budaya Indonesia dengan skala besar yang diselenggarakan oleh Festival Indonesia Incorporated bersinergi dengan Konsulat Jenderal RI di Melbourne dengan dukungan aktif dari komunitas Indonesia di Melbourne.
Outdoor Festival Indonesia 2024 merupakan acara tahunan yang diramaikan sekitar lebih dari 4000 orang pengunjung yang memadati taman Argyle Square yang terletak di Carlton, jantung kota Melbourne. Highlight pada hari yang cerah itu adalah penampilan dari musisi berbakat asli Maluku dan tanah Papua yaitu President Tidore (Bams Conoras) dan Nogei (duet Michael dan Stephen Wali) yang membawakan lagu-lagu bertemakan Gema Timur Indonesia dengan irama yang riang dan meriah.
“Kami sangat bangga tampil di Melbourne, karena kota ini merupakan basis komunitas Papua terbesar di Australia,” ungkap Michael Jakarimilena, yang merupakan salah satu finalis Indonesian Idols, yang juga penulis buku cerita anak “Sampari si Cendrawasih’.
Sementara itu, di gerai makanan, dilaksanakan demo memasak oleh Chef Toto yang menyajikan kuliner khas tanah Papua dan chef Tati Karlin yang menyuguhkan makanan paling terkenal sedunia yaitu Rendang.
Tenda-tenda menjual sajian Indonesia menyebar di setiap sudut Argyle Square mengelilingi panggung utama menjadi surga bagi pada foodist dan turis yang berkunjung. Makanan dan minuman tradisional khas nusantara seperti ketroprak dan es dawet cukup populer di kalangan warga lokal Melbourne, sehingga terlihat antrean panjang mengular di depan stall tersebut.
Oscar Lawrence, warga lokal asal Coburg sangat terkesan dengan suasana di Argyle Square yang terasa seperti ‘kampung Indonesia’, ‘Saya sudah pernah ke Indonesia dan pergi ke desa serta kampung di Bali, dan ini benar-benar terasa seperti kembali ke sana, selamat!’, ucapnya sambil menyeruput jus tebu.
Tak hanya itu, Festival Indonesia 2024 juga menampilkan acara kebudayaan berupa tari-tarian khas Nusantara. Bahkan grup tari asal Indonesia yaitu Sekar Tanjung Company terbang dari Indonesia untuk ambil bagian unjuk kebolehan. Menambah serunya Outdoor FI 2024, Workshop Wonderful Indonesia menampilkan skill untuk dibagi kepada pengunjung yaitu Pencak Silat, Angklung dan Pilates.
Baca Juga
tulis komentar anda