Tak Terdeteksi Radar Israel, Serangan Drone Pejuang Irak Tewaskan 2 Tentara Israel
Sabtu, 05 Oktober 2024 - 16:23 WIB
TEL AVIV - Dua tentara Israel tewas dan 24 lainnya terluka dalam serangan pesawat nirawak oleh milisi yang didukung Iran di Irak pada Kamis pagi lalu. Itu diumumkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Nama-nama prajurit yang terbunuh adalah Sersan Daniel Aviv Haim Sofer, 19 tahun, seorang kadet perwira sinyal di Batalyon ke-13 Brigade Golani, dari Ashkelon. Selain itu, Kopral Tal Dror, 19 tahun, seorang spesialis IT di Batalyon ke-13 Brigade Golani, dari Yerusalem.
Menurut penyelidikan IDF, dua pesawat nirawak bermuatan bahan peledak diluncurkan dari Irak dalam serangan itu, salah satunya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara dan yang kedua menghantam pangkalan militer di Dataran Tinggi Golan utara beberapa menit kemudian.
Sirene telah berbunyi di beberapa komunitas Golan ketika kendaraan udara nirawak (UAV) pertama memasuki wilayah udara Israel, tetapi penyelidikan menemukan bahwa ada kegagalan nyata dalam mendeteksi pesawat nirawak kedua tepat waktu, dan oleh karena itu peringatan tidak diaktifkan dan para prajurit di pangkalan tidak punya waktu untuk mencari perlindungan.
IDF terus menyelidiki mengapa sirene tidak berbunyi.
Selain dua tentara yang terbunuh, 24 orang lainnya terluka dalam serangan itu, termasuk dua orang terluka parah, satu orang terluka sedang, dan 21 orang terluka ringan.
Perlawanan Islam di Irak yang didukung Iran bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengklaim telah meluncurkan pesawat nirawak ke tiga target di Israel utara.
Itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan UAV yang hampir terjadi setiap hari dalam beberapa minggu terakhir yang diklaim oleh kelompok yang didukung Iran itu, yang terjadi saat pertempuran meningkat tajam antara Israel dan proksi Iran lainnya, kelompok teror Hizbullah Lebanon.
Nama-nama prajurit yang terbunuh adalah Sersan Daniel Aviv Haim Sofer, 19 tahun, seorang kadet perwira sinyal di Batalyon ke-13 Brigade Golani, dari Ashkelon. Selain itu, Kopral Tal Dror, 19 tahun, seorang spesialis IT di Batalyon ke-13 Brigade Golani, dari Yerusalem.
Menurut penyelidikan IDF, dua pesawat nirawak bermuatan bahan peledak diluncurkan dari Irak dalam serangan itu, salah satunya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara dan yang kedua menghantam pangkalan militer di Dataran Tinggi Golan utara beberapa menit kemudian.
Sirene telah berbunyi di beberapa komunitas Golan ketika kendaraan udara nirawak (UAV) pertama memasuki wilayah udara Israel, tetapi penyelidikan menemukan bahwa ada kegagalan nyata dalam mendeteksi pesawat nirawak kedua tepat waktu, dan oleh karena itu peringatan tidak diaktifkan dan para prajurit di pangkalan tidak punya waktu untuk mencari perlindungan.
IDF terus menyelidiki mengapa sirene tidak berbunyi.
Selain dua tentara yang terbunuh, 24 orang lainnya terluka dalam serangan itu, termasuk dua orang terluka parah, satu orang terluka sedang, dan 21 orang terluka ringan.
Perlawanan Islam di Irak yang didukung Iran bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengklaim telah meluncurkan pesawat nirawak ke tiga target di Israel utara.
Itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan UAV yang hampir terjadi setiap hari dalam beberapa minggu terakhir yang diklaim oleh kelompok yang didukung Iran itu, yang terjadi saat pertempuran meningkat tajam antara Israel dan proksi Iran lainnya, kelompok teror Hizbullah Lebanon.
tulis komentar anda