AS Klaim Serangan Rudal Iran Gagal dan Tidak Efektif

Rabu, 02 Oktober 2024 - 07:45 WIB
Sullivan mengatakan AS tidak mengetahui adanya korban atau kerusakan pada infrastruktur dan instalasi militer selama jumpa pers pada hari Selasa.

Sullivan menegaskan kembali posisi AS bahwa mereka tidak mengevakuasi warganya dari Lebanon tetapi mendesak warga Amerika memanfaatkan sarana komersial untuk meninggalkan negara itu.

"Akan ada konsekuensi berat atas serangan ini," imbuh Sullivan tanpa merinci apa saja konsekuensinya, tetapi mereka akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkannya.

Juru bicara Pentagon Jenderal Pat Ryder mengatakan dua kapal perusak Angkatan Laut AS, USS Bulkeley dan USS Cole, menembakkan sekitar selusin rudal pencegat untuk membela Israel selama serangan Iran.

Ryder mengatakan serangan ini "dua kali lebih besar, dalam hal cakupan" dari apa yang kami katakan sebelumnya, yang tampaknya merujuk pada serangan Iran pada bulan April terhadap Israel.

Eskalasi Israel saat ini di Lebanon dan tanggapan Iran pada Selasa terjadi setahun setelah Israel memulai perangnya di Gaza Oktober lalu, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina, menurut jumlah korban tewas resmi yang dilaporkan Kementerian Kesehatan Palestina.

Perang tersebut telah menyebabkan kekhawatiran akan meluasnya perang menjadi konflik regional antara Israel dan Poros Perlawanan yang berpihak pada Iran, yang terdiri dari Hamas, Hizbullah, Houthi, pemerintah Suriah, dan Perlawanan Islam di Irak.

Setelah perang di Gaza dimulai, Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon mulai melancarkan serangan roket lintas batas.

Houthi Yaman melancarkan blokade kapal ke dan dari Israel di Laut Merah, dan Israel kadang-kadang melancarkan serangan di Suriah.

Namun, baru dalam beberapa pekan terakhir konflik meningkat dengan Israel melancarkan serangan siber ke Lebanon, yang memicu ledakan pager dan walkie-talkie yang terkait dengan Hizbullah yang menewaskan 37 orang dan melukai ribuan lainnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More