Segera Miliki Pemimpin Baru, Hizbullah Akan Hadapi Invasi Darat Israel

Senin, 30 September 2024 - 19:19 WIB
Namun, operasinya terhadap Hizbullah, termasuk peledakan perangkat komunikasi elektronik yang menewaskan 39 orang dan melukai ribuan orang, dan pembunuhan Nasrallah berikutnya, tampaknya telah meningkatkan keyakinan bahwa Israel dapat menghancurkan musuh lamanya di Lebanon.

Untuk pertama kalinya sejak meningkatkan serangannya di Lebanon, Israel pada hari Senin menyerang daerah pusat ibu kota Beirut, yang menandakan potensi eskalasi lebih lanjut menuju perang habis-habisan.

Desakan Hizbullah bahwa mereka dapat mempertahankan Lebanon didukung oleh pendukungnya Iran, yang tampaknya waspada terhadap risiko perang regional yang lebih luas yang akan ditimbulkan oleh konfrontasi langsung dengan Israel.

Teheran tidak akan mengerahkan pasukan ke Lebanon atau Gaza untuk menghadapi Israel, Kementerian Luar Negerinya mengatakan pada hari Senin, meskipun Israel membombardir keduanya.

"Tidak perlu mengirim pasukan tambahan atau sukarelawan dari Republik Islam Iran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani, seraya menambahkan bahwa Lebanon dan para pejuang di wilayah Palestina "memiliki kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan diri dari agresi".

Namun, dengan tanda-tanda yang menunjukkan kemungkinan serangan darat Israel, perdana menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mengatakan pada hari Senin dalam sebuah konferensi pers bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk gencatan senjata segera.

Dengan mengingat hal itu, katanya, Beirut siap untuk mengerahkan tentara di selatan negara itu untuk melaksanakan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertujuan untuk mencegah perang dengan Israel dengan mengakhiri kehadiran bersenjata Hizbullah di selatan Sungai Litani.

Mikati mengatakan Lebanon siap untuk sepenuhnya melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dan mengerahkan tentara di selatan sungai, yang terletak sekitar 30 km (20 mil) dari perbatasan selatan Lebanon.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More