Serang Biden, Pence Sebar Ketakutan dalam Kampanye Pilpres AS

Jum'at, 28 Agustus 2020 - 04:31 WIB
Presiden Amerika Serikat yang juga capres petahana Donald Trump (kiri) berpidato bersama calon wakil presiden pendampingnya, Mike Pence, dalam Konvensi Nasional Partai Republik di Fort McHenry, Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, 26 Agustus 2020. Foto/R
WASHINGTON - Mike Pence menerima nominasi dari Partai Republik untuk kembali menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden (capres) petahana Donald Trump dalam pemilihan presiden ( pilpres ) Amerika Serikat (AS) 2020. Dia langsung menyebarkan ketakutan dalam kampanye serangan terhadap capres dari Partai Demokrat Joe Biden .

Pence mengatakan satu-satunya hal yang harus ditakuti orang Amerika adalah tetangga mereka dan pendahulunya yang kehilangan kekuasaan.

"Joe Biden akan melipatgandakan kebijakan yang mengarah ke jalan-jalan yang tidak aman dan kekerasan di kota-kota Amerika," kata Pence pada malam ketiga Konvensi Nasional Partai Republik.

"Kenyataan yang sulit adalah, Anda tidak akan aman di Amerika (di bawah pimpinan) Joe Biden," ujarnya. (Baca: Pence Kembali Dampingi Trump dalam Pilpres AS )



Pernyataannya disampaikan pada hari yang sama dengan jumlah kematian di AS terkait pandemi virus corona baru (Covid-19) yang melebihi 180.000 jiwa, pemain bola basket dan bisbol profesional yang memaksa pembatalan pertandingan untuk menarik perhatian pada ketidakadilan rasial, dan seorang warga kulit putih berusia 17 tahun ditangkap karena diduga sengaja membunuh setelah dia menembaki kerumunan selama protes di Kenosha, Wisconsin, awal pekan ini.

Taktik Pence mencerminkan strategi Partai Republik yang lebih besar untuk konvensi tersebut dan kampanye pemilihan kembali Trump yang lebih luas yang mencoba untuk memfokuskan pemilih pada ketakutan umum akan hal yang tidak diketahui daripada masalah yang ada. Fakta bahwa Trump dan Pence menjadi pemimpin Amerika ketika pandemi virus corona baru dan dampaknya yang menghancurkan terhadap ekonomi, kerusuhan sipil setelah pembunuhan polisi terhadap pria, wanita, dan anak-anak kulit hitam, dan aksi pemberani kelompok milisi supremasi kulit putih.

Biden Gunakan Ketakutan

Kubu Partai Demokrat juga menggunakan ketakutan sebagai senjata politik. Seperti dicatat Pence pada Rabu, Biden dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat pekan lalu menyebut momen saat ini sebagai "musim kegelapan".

Biden dan sekutu Demokratnya mengatakan para pemilih harus khawatir bahwa masa jabatan kedua Trump akan semakin membahayakan kehidupan dan mata pencaharian orang Amerika, serta dasar-dasar demokrasi negara tersebut. Biden menggandeng calon wakil presiden Kamala Harris dalam pilpres November 2020.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More