Bom Bunker Buster Digunakan untuk Membunuh Hassan Nasrallah, Berikut 5 Keunggulannya

Minggu, 29 September 2024 - 19:55 WIB
Bom bunker buster digunakan untuk membunuh Hassan Nasrallah. Foto/Press TV
BEIRUT - Setelah serangan yang menurut Israel menargetkan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menuduh Israel menggunakan beberapa bom "penghancur bunker" AS dalam serangan itu.

"Baru pagi ini, rezim Israel menggunakan beberapa bom penghancur bunker seberat 5.000 pon yang telah diberikan kepada mereka oleh Amerika Serikat untuk menyerang area permukiman di Beirut," katanya dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang Timur Tengah.

Pada hari Sabtu, tentara Israel mengklaim telah "menyingkirkan" pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara baru-baru ini di pinggiran selatan Beirut.



Dalam sebuah pernyataan di X, juru bicara tentara Israel Avichay Adraee mengatakan Nasrallah "diyingkirkan" selama operasi yang menargetkan komando pusat Hizbullah yang terletak di bawah sebuah bangunan perumahan di pinggiran selatan Beirut.

Menurut Channel 12 Israel, angkatan udara Israel menjatuhkan "sekitar 85 bom penembus bunker yang masing-masing beratnya satu ton bahan peledak."

Bom Bunker Buster Digunakan untuk Membunuh Hassan Nasrallah, Berikut 5 Keunggulannya

1. Dikembangkan Militer AS

Melansir TRT World, bom penghancur bunker adalah senjata khusus yang dikembangkan oleh militer AS untuk menembus dan menghancurkan bangunan yang dibentengi dengan kuat atau terkubur dalam. Bom ini dirancang untuk menargetkan bunker militer, fasilitas bawah tanah, dan lokasi yang diperkuat yang tidak dapat dihancurkan oleh amunisi konvensional.

Selama bertahun-tahun, penghancur bunker telah menjadi alat penting dalam peperangan modern, yang memungkinkan pasukan militer untuk menetralkan infrastruktur musuh yang kritis.

Meskipun hukum internasional tidak melarang bunker buster secara khusus, penggunaannya di area permukiman jelas-jelas melanggar Hukum Humaniter Internasional berdasarkan Konvensi Jenewa.

2. Memiliki Pemandu Laser

Melansir TRT World, GBU-28 dikembangkan pada tahun 1991 selama Perang Teluk untuk menghancurkan bunker militer Irak yang diperkuat. Bom ini berbobot sekitar 5.000 pon dan dilengkapi dengan sistem pemandu laser, yang memungkinkan serangan tepat sasaran pada target tertentu. Selongsong bom terbuat dari laras artileri surplus, yang memberinya kekuatan untuk menembus beton atau tanah sebelum meledak.

GBU-37 adalah bom bunker buster berpemandu presisi lainnya yang dirancang untuk menargetkan fasilitas militer bawah tanah. Tidak seperti GBU-28 berpemandu laser, GBU-37 berpemandu GPS, yang membuatnya efektif dalam kondisi cuaca buruk dan memastikan akurasi dalam menyerang target yang terkubur dalam.

3. Mampu Menembus Benteng Nuklir

GBU-57, yang juga dikenal sebagai Massive Ordnance Penetrator (MOP), adalah bom penghancur bunker terbesar di gudang senjata AS, dengan berat yang mencengangkan 30.000 pon. Dirancang untuk menembus beton bertulang hingga 200 kaki atau lebih dari 60 kaki tanah sebelum meledak, MOP secara khusus dibuat untuk menargetkan fasilitas yang terkubur dalam dan dijaga dengan sangat ketat.

Bom ini dianggap sebagai senjata penting dalam strategi AS untuk menetralkan lokasi pengembangan nuklir bawah tanah, terutama di negara-negara seperti Iran atau Korea Utara.



4. Mampu Melakukan Penetrasi

Kekuatan utama bom penghancur bunker terletak pada kemampuannya untuk menembus lapisan tanah, batu, atau beton bertulang. Selongsong bom direkayasa dari bahan yang sangat kuat, yang memungkinkannya menahan benturan yang signifikan sebelum meledak jauh di dalam target.

Untuk memastikan penargetan yang tepat, banyak penghancur bunker dilengkapi dengan teknologi canggih berpemandu laser atau berpemandu GPS. Sistem ini mengurangi risiko kerusakan kolateral dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan menyerang lokasi bawah tanah atau tempat berbenteng yang penting.

Penghancur bunker dilengkapi dengan sekering tunda, yang memungkinkan bom meledak hanya setelah menembus targetnya. Ini memastikan kerusakan maksimum pada fasilitas bawah tanah, seperti pusat komando atau depot penyimpanan senjata.

5. Andalan dalam Perang Modern

Bom penghancur bunker telah menjadi alat vital dalam peperangan modern, yang menawarkan kemampuan bagi pasukan militer untuk menetralkan instalasi musuh yang sangat aman dan berbenteng.

Kemampuannya untuk menembus lokasi yang terkubur dalam, dikombinasikan dengan sistem panduan presisi, membuatnya penting untuk menghancurkan infrastruktur penting seperti pusat komando, silo rudal, dan depot senjata bawah tanah.

Sebagai kesimpulan, bom penghancur bunker AS termasuk amunisi paling canggih dan kuat yang dirancang untuk peperangan modern.

Perannya dalam menghancurkan target yang dibentengi dan di bawah tanah menjadikannya aset yang tak ternilai dalam mencapai tujuan militer dengan presisi dan kerusakan kolateral yang terbatas.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More