Indonesia dan Banyak Negara Lain Keluar saat Netanyahu Pidato di Majelis Umum PBB

Sabtu, 28 September 2024 - 10:03 WIB
Ketegangan antara Israel dan Iran meningkat sejak Israel menyerang kompleks kedutaan Iran di Damaskus awal tahun ini dan membunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Pejabat Iran mengatakan Teheran berhak membalas pada waktu dan tempat yang mereka pilih.

Sepanjang pekan, para pemimpin dunia telah menyerukan diakhirinya pertempuran, dengan beberapa dari mereka, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, mengulangi seruan untuk gencatan senjata.

Namun, Netanyahu tampaknya meredam gagasan itu, dengan mengatakan kepada PBB bahwa militernya akan terus menyerang Lebanon dengan "segenap kekuatan kami".

"Kami berperang dengan Hizbullah," ujar dia. "Selama Hizbullah memilih jalan perang, Israel tidak punya pilihan. Dan Israel memiliki hak penuh untuk menghilangkan ancaman ini dan mengembalikan warga kami ke rumah mereka dengan aman."

Dua jam setelah Netanyahu berbicara, jet tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara di pinggiran selatan Beirut, daerah padat penduduk yang dikenal sebagai Dahiyeh, dalam apa yang tampaknya menjadi pemboman paling intens di ibu kota Lebanon sejak perang 2006.

Video yang dilihat Middle East Eye menunjukkan empat bangunan tempat tinggal yang rata dengan tanah dengan kerusakan parah pada bangunan di dekatnya.

Tentara Israel mengklaim mereka menargetkan markas besar Hizbullah, yang diduga terletak di bawah bangunan tempat tinggal.

Media Israel mengklaim Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah adalah target serangan tersebut.

Kantor berita Tasnim Iran, yang berafiliasi dengan Garda Revolusi, mengutip sumber keamanan yang mengatakan Nasrallah berada di "tempat yang aman dan apa yang dipublikasikan di media berbahasa Ibrani tidak benar."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!