AS dan Prancis Desak Israel-Hizbullah Gencatan Senjata 21 Hari

Kamis, 26 September 2024 - 11:22 WIB
Mikati mengatakan rumah sakit Lebanon kewalahan dan tidak dapat menerima lebih banyak korban akibat serangan Zionis Israel.

Utusan Israel untuk PBB mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa negaranya tidak menginginkan perang skala penuh dan bahwa Iran adalah "kekuatan pendorong" di balik ketidakstabilan yang melanda Timur Tengah.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan dukungan tak tergoyahkan AS dan Inggris untuk Israel telah memberi rezim Zionis kebebasan penuh untuk segala macam perilaku jahat.

Ada ketegangan antara AS dan sekutu Eropa-nya tentang apakah akan menyerukan gencatan senjata segera di Dewan Keamanan PBB.

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mendukung gencatan senjata segera, dengan mengatakan sudah waktunya untuk "mundur dari jurang".

"Perang besar-besaran tidak sesuai dengan kepentingan orang Israel atau Lebanon," katanya.

Dia mengatakan tidak ada yang membenarkan serangan Hizbullah dan mendesak Iran untuk menggunakan pengaruhnya guna membujuk Hizbullah agar menyetujui gencatan senjata.

Namun, diplomat AS mengindikasikan seruan gencatan senjata tanpa syarat dalam bentuk pernyataan bersama Dewan Keamanan PBB dapat dilihat sebagai penerimaan kesetaraan moral antara perilaku Israel dan Hizbullah.

Usulan untuk penghentian sementara permusuhan selama tiga minggu dapat menjadi landasan untuk membuka kembali perundingan yang terhenti mengenai pembahasan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza.

Hizbullah telah mengatakan akan menghentikan serangannya jika Hamas menyetujui gencatan senjata di Gaza, tetapi saat ini tidak ada tanda-tanda baik pimpinan Hamas maupun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mencapai kesepakatan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More