Warga Sri Lanka Pilih Pemimpin Baru untuk Atasi Krisis Ekonomi dan Politik

Sabtu, 21 September 2024 - 11:37 WIB
Krisis ekonomi Sri Lanka sebagian besar disebabkan oleh pinjaman yang berlebihan pada proyek-proyek yang tidak menghasilkan pendapatan. Dampak pandemi COVID-19 dan desakan pemerintah untuk menggunakan cadangan devisa yang langka guna menopang mata uang rupee, turut menyebabkan jatuhnya perekonomian.

Keruntuhan ekonomi menyebabkan kekurangan parah berbagai kebutuhan pokok seperti obat-obatan, makanan, gas untuk memasak, dan bahan bakar, sehingga masyarakat harus mengantre selama berhari-hari untuk mendapatkannya. Hal ini menyebabkan kerusuhan di mana para pengunjuk rasa mengambil alih gedung-gedung penting, termasuk rumah presiden, kantornya, dan kantor perdana menteri, yang memaksa Presiden Gotabaya Rajapaksa saat itu untuk meninggalkan negara itu dan mengundurkan diri.

Wickremesinghe terpilih melalui pemungutan suara parlemen pada bulan Juli 2022 untuk mengisi sisa masa jabatan Rajapaksa selama lima tahun. Kini, Wickremesinghe tengah mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya guna memperkuat perolehan suaranya.

Namun, banyak orang menuduhnya melindungi anggota keluarga Rajapaksa, yang mereka salahkan atas krisis ekonomi.

Wickremesinghe, yang merupakan satu-satunya anggota partainya di Parlemen, terpilih terutama melalui suara para loyalis Rajapaksa. Mereka juga mendukungnya sebagai anggota Kabinet dan dalam memberikan suara untuk reformasi yang diusulkannya.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More