Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Siap Perang Panjang Melawan Israel di Gaza
Selasa, 17 September 2024 - 11:20 WIB
Di Gaza tengah pada hari Senin, para penyintas menyisir puing-puing setelah serangan udara di kamp pengungsi Nuseirat.
Sepuluh orang tewas dan 15 lainnya luka-luka ketika serangan udara menghantam rumah keluarga Al-Qassas di Nuseirat, kata seorang petugas medis di Rumah Sakit Al-Awda, tempat jenazah-jenazah tersebut dibawa.
"Rumah saya diserang saat kami sedang tidur tanpa peringatan sebelumnya," kata penyintas Rashed al-Qassas.
Pertahanan sipil Gaza mengatakan enam warga Palestina tewas dalam serangan di Kota Gaza, dan layanan darurat kemudian melaporkan enam kematian lagi di wilayah tengah dan utara.
Perang Gaza telah menarik sekutu Hamas yang didukung Iran di seluruh Timur Tengah, termasuk Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, yang serangan maritimnya telah mengganggu kapal-kapal pengiriman global melalui jalur air vital di lepas pantai Yaman.
Pada hari Minggu, Houthi mengeklaim serangan rudal langka di Israel tengah yang tidak menimbulkan korban, mendorong Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memperingatkan bahwa mereka akan membayar "harga yang mahal untuk setiap upaya untuk menyakiti Israel".
Dalam pidato yang disiarkan televisi, pemimpin Houthi Abdul Malik al-Huthi mengatakan: "Operasi kami akan terus berlanjut selama agresi dan pengepungan di Gaza terus berlanjut."
Sepuluh orang tewas dan 15 lainnya luka-luka ketika serangan udara menghantam rumah keluarga Al-Qassas di Nuseirat, kata seorang petugas medis di Rumah Sakit Al-Awda, tempat jenazah-jenazah tersebut dibawa.
"Rumah saya diserang saat kami sedang tidur tanpa peringatan sebelumnya," kata penyintas Rashed al-Qassas.
Pertahanan sipil Gaza mengatakan enam warga Palestina tewas dalam serangan di Kota Gaza, dan layanan darurat kemudian melaporkan enam kematian lagi di wilayah tengah dan utara.
Perang Gaza telah menarik sekutu Hamas yang didukung Iran di seluruh Timur Tengah, termasuk Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, yang serangan maritimnya telah mengganggu kapal-kapal pengiriman global melalui jalur air vital di lepas pantai Yaman.
Pada hari Minggu, Houthi mengeklaim serangan rudal langka di Israel tengah yang tidak menimbulkan korban, mendorong Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memperingatkan bahwa mereka akan membayar "harga yang mahal untuk setiap upaya untuk menyakiti Israel".
Dalam pidato yang disiarkan televisi, pemimpin Houthi Abdul Malik al-Huthi mengatakan: "Operasi kami akan terus berlanjut selama agresi dan pengepungan di Gaza terus berlanjut."
(mas)
tulis komentar anda