Analis: Opsi Putin Merespons Rudal Jarak Jauh Ukraina Pasokan Barat Mencakup Uji Nuklir
Minggu, 15 September 2024 - 07:16 WIB
LONDON - Opsi Presiden Vladimir Putin untuk merespons jika Barat mengizinkan rudal jarak jauh mereka digunakan Ukraina untuk menyerang Rusia dapat mencakup serangan terhadap aset-aset militer Inggris di dekat Rusia.
Bahkan, dalam keadaan ekstrem, pemimpin Kremlin itu dapat melakukan uji coba senjata nuklir untuk menunjukkan tekadnya. Itu disampaikan para analis Barat dan Rusia yang memperingatkan bahaya dari situasi perang Rusia-Ukraina yang semakin memanas.
Saat ketegangan Timur-Barat atas Ukraina memasuki fase baru dan berbahaya, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengadakan pembicaraan di Washington pada hari Jumat tentang apakah akan mengizinkan Kyiv menggunakan rudal jarak jauh ATACMS Amerika atau rudal Storm Shadow Inggris terhadap target di Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam peringatannya yang paling jelas, mengatakan pada hari Kamis bahwa Barat akan langsung melawan Rusia jika melanjutkan langkah tersebut, yang menurutnya akan mengubah sifat konflik.
Dia telah menjanjikan respons yang tepat, tetapi tidak mengatakan apa yang akan terjadi.
Namun, pada bulan Juni, dia berbicara tentang opsi untuk mempersenjatai musuh-musuh Barat dengan senjata Rusia guna menyerang target-target Barat di luar negeri, dan untuk menyebarkan rudal konvensional dalam jarak serang Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa.
Ulrich Kuehn, seorang pakar senjata di Institute for Peace Research and Security Policy di Hamburg, mengatakan dia tidak mengesampingkan kemungkinan Putin memilih untuk mengirim semacam pesan nuklir—misalnya menguji senjata nuklir dalam upaya untuk menakut-nakuti Barat.
"Ini akan menjadi eskalasi konflik yang dramatis," katanya dalam sebuah wawancara, yang dilansir Reuters, Minggu (15/9/2024).
Bahkan, dalam keadaan ekstrem, pemimpin Kremlin itu dapat melakukan uji coba senjata nuklir untuk menunjukkan tekadnya. Itu disampaikan para analis Barat dan Rusia yang memperingatkan bahaya dari situasi perang Rusia-Ukraina yang semakin memanas.
Saat ketegangan Timur-Barat atas Ukraina memasuki fase baru dan berbahaya, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengadakan pembicaraan di Washington pada hari Jumat tentang apakah akan mengizinkan Kyiv menggunakan rudal jarak jauh ATACMS Amerika atau rudal Storm Shadow Inggris terhadap target di Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam peringatannya yang paling jelas, mengatakan pada hari Kamis bahwa Barat akan langsung melawan Rusia jika melanjutkan langkah tersebut, yang menurutnya akan mengubah sifat konflik.
Dia telah menjanjikan respons yang tepat, tetapi tidak mengatakan apa yang akan terjadi.
Namun, pada bulan Juni, dia berbicara tentang opsi untuk mempersenjatai musuh-musuh Barat dengan senjata Rusia guna menyerang target-target Barat di luar negeri, dan untuk menyebarkan rudal konvensional dalam jarak serang Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa.
Ulrich Kuehn, seorang pakar senjata di Institute for Peace Research and Security Policy di Hamburg, mengatakan dia tidak mengesampingkan kemungkinan Putin memilih untuk mengirim semacam pesan nuklir—misalnya menguji senjata nuklir dalam upaya untuk menakut-nakuti Barat.
"Ini akan menjadi eskalasi konflik yang dramatis," katanya dalam sebuah wawancara, yang dilansir Reuters, Minggu (15/9/2024).
Lihat Juga :
tulis komentar anda