Israel dan AS Ketar-ketir, Iran Sukses Luncurkan Satelit

Sabtu, 14 September 2024 - 19:21 WIB
Di bawah mantan Presiden Iran Hassan Rouhani yang relatif moderat, Republik Islam itu memperlambat program antariksanya karena takut meningkatkan ketegangan dengan Barat. Presiden garis keras Ebrahim Raisi, anak didik Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei yang berkuasa pada tahun 2021, telah mendorong program tersebut. Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter pada bulan Mei.

Tidak jelas apa yang diinginkan presiden baru Iran, reformis Masoud Pezeshkian, untuk program tersebut karena ia bungkam tentang masalah tersebut saat berkampanye.

Penilaian ancaman di seluruh dunia oleh komunitas intelijen AS tahun ini mengatakan pengembangan kendaraan peluncur satelit Iran "akan memperpendek jangka waktu" bagi Iran untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua karena menggunakan teknologi serupa.

Rudal balistik antarbenua dapat digunakan untuk mengirimkan senjata nuklir. Iran sekarang memproduksi uranium yang mendekati tingkat senjata setelah runtuhnya kesepakatan nuklirnya dengan negara-negara besar dunia. Teheran memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk "beberapa" senjata nuklir, jika negara itu memilih untuk memproduksinya, kepala Badan Tenaga Atom Internasional telah berulang kali memperingatkan.

Iran selalu membantah tengah berupaya mendapatkan senjata nuklir dan mengatakan program luar angkasanya, seperti aktivitas nuklirnya, semata-mata untuk tujuan sipil. Akan tetapi, badan intelijen AS dan IAEA mengatakan Iran memiliki program nuklir militer yang terorganisasi hingga tahun 2003.

Peluncuran itu juga dilakukan menjelang ulang tahun kedua kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun, yang memicu protes nasional terhadap hukum wajib jilbab Iran dan teokrasi Syiah di negara itu.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More