Konvoi Militer AS-Rusia Tabrakan di Suriah, Beberapa Tentara Gegar Otak
Kamis, 27 Agustus 2020 - 07:45 WIB
WASHINGTON - Sejumlah tentara Amerika Serikat (AS) terluka dalam tabrakan dengan konvoi militer Rusia di Suriah timur pada Selasa waktu setempat.
Sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa insiden itu terjadi ketika salah satu kendaraan Rusia tampaknya sengaja bertabrakan dengan kendaraan Amerika. Insiden ini menyebabkan sejumlah tentara AS menderita cedera seperti gegar otak. Laporan awal menunjukkan sebanyak empat tentara AS mungkin terluka. (Baca : Gedung Putih Kirim Hampir 1.000 Garda Nasional & 200 Petugas Federal ke Kenosha )
Para pejabat mengatakan helikopter militer Rusia terbang rendah dan cepat di atas daerah itu dalam taktik yang sering digunakan oleh pasukan militer untuk mencoba membubarkan personel di darat. (Baca juga : Tembak Mati Dua Orang Saat Kerusuhan Kenosha, Remaja 17 Tahun Ditangkap )
Para pejabat itu mengatakan meskipun pemimpinan militer AS di tingkat tertinggi telah mengetahui insiden tersebut, Pentagon masih belum secara terbuka mengakui bahwa tentara Amerika terluka.
Beberapa pejabat AS yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa Gedung Putih mencegah Pentagon untuk secara terbuka mengonfirmasi insiden di Suriah. (Baca: Video, Sepasang Drone AS Tabrakan di Langit Suriah )
Seorang pejabat AS mengatakan ada draf pernyataan dari militer tentang insiden itu tetapi pada akhirnya tidak ditandatangani oleh Gedung Putih. Pejabat tersebut menjelaskan bahwa alasan kehati-hatian dari Gedung Putih tidak jelas, meskipun mengatakan kemungkinan para pejabat menginginkan waktu untuk membahas situasi tersebut dengan rekan-rekan Rusia.
Keengganan untuk mengeluarkan pernyataan tentang insiden itu muncul ketika pemerintahan Trump telah menarik perhatian atas apa yang dikatakan banyak orang sebagai keraguannya ketika mengutuk Moskow atas masalah-masalah seperti campur tangan dalam pemilu 2016 dan dilaporkan membayar insentif kepada militan yang terkait dengan Taliban untuk menargetkan pasukan AS di Afghanistan.
Terkait hal ini, seorang juru bicara Pentagon, Jessica McNulty mengatakan kepada CNN bahwa penundaan mengomentari insiden itu disebabkan oleh fakta bahwa Departemen Pertahanan sedang mengoordinasikan tanggapan dengan Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri.
Meski begitu, Pentagon memberikan pernyataan atas nama Dewan Keamanan Nasional (NSC).
Sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa insiden itu terjadi ketika salah satu kendaraan Rusia tampaknya sengaja bertabrakan dengan kendaraan Amerika. Insiden ini menyebabkan sejumlah tentara AS menderita cedera seperti gegar otak. Laporan awal menunjukkan sebanyak empat tentara AS mungkin terluka. (Baca : Gedung Putih Kirim Hampir 1.000 Garda Nasional & 200 Petugas Federal ke Kenosha )
Para pejabat mengatakan helikopter militer Rusia terbang rendah dan cepat di atas daerah itu dalam taktik yang sering digunakan oleh pasukan militer untuk mencoba membubarkan personel di darat. (Baca juga : Tembak Mati Dua Orang Saat Kerusuhan Kenosha, Remaja 17 Tahun Ditangkap )
Para pejabat itu mengatakan meskipun pemimpinan militer AS di tingkat tertinggi telah mengetahui insiden tersebut, Pentagon masih belum secara terbuka mengakui bahwa tentara Amerika terluka.
Beberapa pejabat AS yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa Gedung Putih mencegah Pentagon untuk secara terbuka mengonfirmasi insiden di Suriah. (Baca: Video, Sepasang Drone AS Tabrakan di Langit Suriah )
Seorang pejabat AS mengatakan ada draf pernyataan dari militer tentang insiden itu tetapi pada akhirnya tidak ditandatangani oleh Gedung Putih. Pejabat tersebut menjelaskan bahwa alasan kehati-hatian dari Gedung Putih tidak jelas, meskipun mengatakan kemungkinan para pejabat menginginkan waktu untuk membahas situasi tersebut dengan rekan-rekan Rusia.
Keengganan untuk mengeluarkan pernyataan tentang insiden itu muncul ketika pemerintahan Trump telah menarik perhatian atas apa yang dikatakan banyak orang sebagai keraguannya ketika mengutuk Moskow atas masalah-masalah seperti campur tangan dalam pemilu 2016 dan dilaporkan membayar insentif kepada militan yang terkait dengan Taliban untuk menargetkan pasukan AS di Afghanistan.
Terkait hal ini, seorang juru bicara Pentagon, Jessica McNulty mengatakan kepada CNN bahwa penundaan mengomentari insiden itu disebabkan oleh fakta bahwa Departemen Pertahanan sedang mengoordinasikan tanggapan dengan Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri.
Meski begitu, Pentagon memberikan pernyataan atas nama Dewan Keamanan Nasional (NSC).
Lihat Juga :
tulis komentar anda