Berapa Kerugian Finansial Palestina akibat Perang di Gaza 2023-2024?

Rabu, 11 September 2024 - 13:45 WIB
Para pelayat berdoa di depan jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan udara Israel di kamp tenda pengungsi di Muwasi, di luar kamar mayat rumah sakit di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Selasa, 10 September 2024. Foto/AP/Abdel Kareem Hana
JALUR GAZA - Genosida di Gaza oleh Israel yang sedang berlangsung telah memberikan dampak yang menghancurkan bagi rakyat Palestina, ekonomi mereka, dan pembangunan manusia di wilayah Palestina yang diduduki.

Hal itu berdasarkan laporan gabungan Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia Barat (ESCWA) dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) yang diterbitkan pada November 2023.

Analisis tersebut sekali lagi menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan gencatan senjata dan upaya berkelanjutan untuk mengatasi krisis kemanusiaan dan membangun kembali ekonomi dan infrastruktur Palestina.



Hingga saat ini, Israel telah membunuh 40.988 warga Palestina di Gaza. Rezim Zionis juga melukai 94.825 orang lainnnya. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.

Sekitar 11.000 warga Palestina lainnya dilaporkan hilang di Gaza dan diperkirakan tewas di bawah reruntuhan.

Dampak Ekonomi



Menurut Biro Statistik Pusat Palestina (PCBS), ekonomi Palestina diperkirakan kehilangan 8,7% dari produk domestik bruto (PDB) riilnya pada tahun 2023 dan diperkirakan akan kehilangan 25,8% pada tahun 2024 (setara dengan USD6,9 miliar) dibandingkan dengan PDB kumulatif yang diproyeksikan sebelum konflik untuk tahun 2023 dan 2024 dalam enam bulan pertama perang.

Jika perang berlanjut, kerugian PDB dapat mencapai 29% pada tahun 2024 (USD7,6 miliar dibandingkan dengan PDB yang diproyeksikan sebelum konflik untuk tahun 2023 dan 2024) pada bulan kesembilan.

Semua sektor ekonomi telah terkena dampak yang parah, dengan sektor konstruksi mengalami penurunan paling substansial sebesar 75,2%.

Konsumsi Rumah Tangga dan Kemiskinan



Semua kategori rumah tangga telah terkena dampak. Konsumsi kelas menengah diperkirakan telah menurun sebesar 35,6% setelah enam bulan perang dan dapat turun sebesar 38,6% pada bulan kesembilan.

Tingkat kemiskinan diproyeksikan melonjak dari 38,8% menjadi 60,7% jika perang berlangsung hingga sembilan bulan.

Hal ini akan membawa sebagian besar kelas menengah ke bawah garis kemiskinan, sehingga meningkatkan jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan sebanyak 1,86 juta orang.

Pasar Tenaga Kerja dan Indeks Pembangunan Manusia



Tingkat pengangguran di wilayah Palestina yang diduduki diperkirakan mencapai 46,1% setelah enam bulan perang (dibandingkan dengan 25,7% sebelum perang) dan dapat meningkat menjadi 47,8% pada bulan kesembilan.

Sementara skenario perang enam bulan menunjukkan kemunduran pembangunan manusia selama 17 tahun.

Berdasarkan hipotesis perang sembilan bulan, penurunan indeks pembangunan manusia (HDI) menunjukkan kemunduran kemajuan selama lebih dari 20 tahun.

Di Gaza, keempat skenario menunjukkan kemunduran pembangunan manusia selama lebih dari 20 tahun.

Hasil simulasi untuk Tepi Barat memprediksi kemunduran pembangunan manusia berkisar antara 13 hingga 16 tahun.

(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More