Rusia Gelar Latihan Angkatan Laut Terbesar dalam Sejarah Modern Mereka
Rabu, 11 September 2024 - 06:09 WIB
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengumumkan Rusia meluncurkan latihan angkatan laut terbesar dalam sejarah modernnya.
Latihan ‘Ocean-2024’ dimulai pada Selasa (10/9/2024) dan akan diadakan secara serentak di Samudra Pasifik dan Arktik serta Laut Mediterania, Laut Kaspia, dan Laut Baltik.
“Tujuan latihan tersebut adalah untuk menilai kesiapan tempur Angkatan Laut dan Angkatan Udara Rusia, serta untuk memeriksa interoperabilitas mereka,” ungkap Putin saat dia bergabung dalam pembukaan latihan melalui tautan video.
Manuver tersebut melibatkan lebih dari 400 kapal perang dan kapal selam serta kapal bantu, sekitar 120 pesawat terbang, dan lebih dari 90.000 personel.
“Latihan tersebut akan mencakup operasi kompleks yang melibatkan simulasi peluncuran senjata berpresisi tinggi,” papar Putin pada pertemuan yang dihadiri Menteri Pertahanan Andrey Belousov.
Latihan tersebut akan menggunakan pengalaman yang diperoleh pasukan Rusia selama konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev, menurut presiden.
Militer China juga mengambil bagian dalam latihan Rusia tersebut. “Empat kapal dan 15 pesawat milik Tentara Pembebasan Rakyat telah bergabung dalam latihan tersebut,” ungkap kepala Angkatan Laut Rusia, Laksamana Aleksandr Moiseev.
Menurut Putin, perwakilan dari 15 negara lain juga diundang ke latihan tersebut sebagai pengamat.
“Moskow berencana memberikan perhatian khusus pada penguatan kerja sama militer dengan negara-negara sahabat," ujar presiden Rusia.
Dia menjelaskan, “Kerja sama tersebut menjadi sangat penting di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik."
Putin memperingatkan Washington "berusaha mempertahankan dominasi militer dan politik globalnya dengan cara apa pun."
Menurut Putin, AS menggunakan Ukraina dalam upaya untuk mengalahkan Moskow secara strategis, tetapi Amerika dan "satelitnya" juga telah membangun kehadiran militer di Eropa, Arktik, dan Pasifik dengan dalih "mengekang" Rusia dan China.
Menurut Putin, Washington dan sekutunya secara terbuka berbicara tentang rencana mereka untuk menyebarkan rudal jarak pendek dan menengah ke pulau-pulau di Pasifik Barat dan ke beberapa negara yang terletak di kawasan tersebut.
“AS berupaya memperoleh keuntungan militer yang cukup besar melalui tindakan agresifnya dan dengan demikian merusak arsitektur keamanan dan keseimbangan kekuatan yang ada,” ujar pemimpin Rusia itu memperingatkan, seraya menambahkan tindakan tersebut “memicu perlombaan senjata.”
“Rusia harus siap menghadapi skenario potensial apa pun,” tegas Putin, seraya menambahkan angkatan bersenjata harus memberikan keamanan yang andal bagi kedaulatan Rusia dan kepentingan nasionalnya.
Kementerian Pertahanan Rusia telah menerbitkan beberapa video latihan Ocean-2024. Klip tersebut menampilkan rudal jelajah ‘Oniks’ dan ‘Uran’ yang diluncurkan dari sistem rudal pesisir bergerak ‘Bastion’ dan ‘Bal’.
Rudal supersonik Oniks mampu mengenai target pada jarak hingga 800 kilometer dan dapat melaju hampir tiga kali kecepatan suara.
Latihan ‘Ocean-2024’ dimulai pada Selasa (10/9/2024) dan akan diadakan secara serentak di Samudra Pasifik dan Arktik serta Laut Mediterania, Laut Kaspia, dan Laut Baltik.
“Tujuan latihan tersebut adalah untuk menilai kesiapan tempur Angkatan Laut dan Angkatan Udara Rusia, serta untuk memeriksa interoperabilitas mereka,” ungkap Putin saat dia bergabung dalam pembukaan latihan melalui tautan video.
Manuver tersebut melibatkan lebih dari 400 kapal perang dan kapal selam serta kapal bantu, sekitar 120 pesawat terbang, dan lebih dari 90.000 personel.
“Latihan tersebut akan mencakup operasi kompleks yang melibatkan simulasi peluncuran senjata berpresisi tinggi,” papar Putin pada pertemuan yang dihadiri Menteri Pertahanan Andrey Belousov.
Latihan tersebut akan menggunakan pengalaman yang diperoleh pasukan Rusia selama konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kiev, menurut presiden.
Militer China juga mengambil bagian dalam latihan Rusia tersebut. “Empat kapal dan 15 pesawat milik Tentara Pembebasan Rakyat telah bergabung dalam latihan tersebut,” ungkap kepala Angkatan Laut Rusia, Laksamana Aleksandr Moiseev.
Menurut Putin, perwakilan dari 15 negara lain juga diundang ke latihan tersebut sebagai pengamat.
“Moskow berencana memberikan perhatian khusus pada penguatan kerja sama militer dengan negara-negara sahabat," ujar presiden Rusia.
Dia menjelaskan, “Kerja sama tersebut menjadi sangat penting di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik."
Putin memperingatkan Washington "berusaha mempertahankan dominasi militer dan politik globalnya dengan cara apa pun."
Menurut Putin, AS menggunakan Ukraina dalam upaya untuk mengalahkan Moskow secara strategis, tetapi Amerika dan "satelitnya" juga telah membangun kehadiran militer di Eropa, Arktik, dan Pasifik dengan dalih "mengekang" Rusia dan China.
Menurut Putin, Washington dan sekutunya secara terbuka berbicara tentang rencana mereka untuk menyebarkan rudal jarak pendek dan menengah ke pulau-pulau di Pasifik Barat dan ke beberapa negara yang terletak di kawasan tersebut.
“AS berupaya memperoleh keuntungan militer yang cukup besar melalui tindakan agresifnya dan dengan demikian merusak arsitektur keamanan dan keseimbangan kekuatan yang ada,” ujar pemimpin Rusia itu memperingatkan, seraya menambahkan tindakan tersebut “memicu perlombaan senjata.”
“Rusia harus siap menghadapi skenario potensial apa pun,” tegas Putin, seraya menambahkan angkatan bersenjata harus memberikan keamanan yang andal bagi kedaulatan Rusia dan kepentingan nasionalnya.
Kementerian Pertahanan Rusia telah menerbitkan beberapa video latihan Ocean-2024. Klip tersebut menampilkan rudal jelajah ‘Oniks’ dan ‘Uran’ yang diluncurkan dari sistem rudal pesisir bergerak ‘Bastion’ dan ‘Bal’.
Rudal supersonik Oniks mampu mengenai target pada jarak hingga 800 kilometer dan dapat melaju hampir tiga kali kecepatan suara.
(sya)
tulis komentar anda