Bos CIA: Barat Tak Boleh Terintimidasi Ancaman Nuklir Vladimir Putin
Minggu, 08 September 2024 - 09:24 WIB
LONDON - Direktur Central Intelligence Agency (CIA) Amerika Serikat (AS) William Joseph Burns mengatakan para pemimpin Barat tidak boleh terintimidasi oleh ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin tentang eskalasi nuklir .
Komentar bos CIA itu disampaikan pada hari Sabtu, di tengah perdebatan tentang apakah rudal Storm Shadow Anglo-Prancis harus digunakan Ukraina untuk melakukan invasi balik lebih dalam ke wilayah Rusia.
Burns, dalam kunjungan ke London bersama kepala MI6 Inggris, mengatakan AS telah menepis ketakutan tentang ancaman serangan nuklir Rusia sebelumnya pada musim gugur 2022, yang menunjukkan bahwa ancaman dari Moskow tidak boleh selalu dianggap harfiah.
"Putin adalah pengganggu. Dia akan terus menggertak dari waktu ke waktu," kata Burns, seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (8/9/2024).
"Kita tidak boleh terintimidasi oleh gertakan itu, kita harus berhati-hati. AS telah memberikan dukungan yang sangat besar bagi Ukraina, dan saya yakin presiden akan mempertimbangkan cara lain di mana kita dapat mendukung mereka,” lanjut Buns.
Direktur CIA tersebut juga mengatakan AS tengah bekerja sangat keras untuk menyusun proposal baru untuk gencatan senjata di Gaza dengan “teks dan formula kreatif” baru.
Sebuah rencana baru, yang disusun dengan bantuan mediator dari Qatar dan Mesir, akan muncul—dia berharap rencana itu keluar dalam beberapa hari ke depan.
Namun, kata Burns, tidak jelas apakah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan kepala Hamas Yahya Sinwar bersedia untuk mencapai kesepakatan. Menurutnya, ini adalah masalah kemauan politik.
Komentar bos CIA itu disampaikan pada hari Sabtu, di tengah perdebatan tentang apakah rudal Storm Shadow Anglo-Prancis harus digunakan Ukraina untuk melakukan invasi balik lebih dalam ke wilayah Rusia.
Burns, dalam kunjungan ke London bersama kepala MI6 Inggris, mengatakan AS telah menepis ketakutan tentang ancaman serangan nuklir Rusia sebelumnya pada musim gugur 2022, yang menunjukkan bahwa ancaman dari Moskow tidak boleh selalu dianggap harfiah.
"Putin adalah pengganggu. Dia akan terus menggertak dari waktu ke waktu," kata Burns, seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (8/9/2024).
"Kita tidak boleh terintimidasi oleh gertakan itu, kita harus berhati-hati. AS telah memberikan dukungan yang sangat besar bagi Ukraina, dan saya yakin presiden akan mempertimbangkan cara lain di mana kita dapat mendukung mereka,” lanjut Buns.
Direktur CIA tersebut juga mengatakan AS tengah bekerja sangat keras untuk menyusun proposal baru untuk gencatan senjata di Gaza dengan “teks dan formula kreatif” baru.
Sebuah rencana baru, yang disusun dengan bantuan mediator dari Qatar dan Mesir, akan muncul—dia berharap rencana itu keluar dalam beberapa hari ke depan.
Namun, kata Burns, tidak jelas apakah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan kepala Hamas Yahya Sinwar bersedia untuk mencapai kesepakatan. Menurutnya, ini adalah masalah kemauan politik.
tulis komentar anda