10 Negara Paling Berbahaya di Dunia pada 2024, Mayoritas Terjebak dalam Perang

Kamis, 29 Agustus 2024 - 15:01 WIB
Sudan secara luas dianggap sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sangat memengaruhi keselamatan dan stabilitasnya.

Ketidakstabilan Sudan terutama berasal dari konflik yang sedang berlangsung di Darfur, di samping kerusuhan di distrik South Kordofan dan Blue Nile. Pada tahun 2024, konflik-konflik ini mengakibatkan lebih dari 3.000 kematian dan hampir 2 juta orang mengungsi, menurut perkiraan PBB. Krisis kemanusiaan diperburuk oleh serangan yang sering terjadi terhadap warga sipil oleh pasukan pemerintah, kelompok oposisi, dan milisi.

Selain itu, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), sekitar 14 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan.

3. Sudan Selatan

Melansir Vanguard, Sudan Selatan, dengan skor Indeks Perdamaian Global (GPI) 2024 sebesar 3,224, terus menempati peringkat di antara negara-negara paling berbahaya di dunia karena konflik sipil yang sedang berlangsung, kekerasan etnis, dan ketidakstabilan politik sejak memperoleh kemerdekaan pada tahun 2011.

4. Afghanistan

Afghanistan adalah salah satu negara paling berbahaya di dunia, dengan skor Indeks Perdamaian Global (GPI) sebesar 3,448. Negara ini telah mengalami kekerasan yang berkelanjutan selama lebih dari 40 tahun, menjadikannya pusat perhatian internasional.

Konflik selama beberapa dekade telah membentuk Afghanistan menjadi salah satu negara paling berbahaya. Perebutan kekuasaan oleh Taliban pada bulan Agustus 2021 telah meningkatkan ketidakstabilan, dengan meningkatnya risiko terorisme, penculikan, dan kekerasan yang meluas.

5. Ukraina



Foto/AP

Ukraina telah mengalami penurunan keamanan dan stabilitas yang paling signifikan, tidak hanya di wilayahnya tetapi juga secara global. Kemerosotan yang nyata ini terutama disebabkan oleh invasi Rusia yang dimulai pada bulan Februari 2022.

Pada tahun 2024, konflik di Ukraina telah merenggut lebih dari 150.000 nyawa, termasuk tentara dan warga sipil. Lebih dari 8 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, dengan tambahan 7 juta orang mengungsi di dalam negeri, yang menyebabkan kerusakan luas di kota-kota dan infrastruktur penting seperti rumah, sekolah, dan rumah sakit.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More