Ini Respons China soal Strategi Perang Nuklir AS yang Sangat Rahasia

Kamis, 22 Agustus 2024 - 08:57 WIB
Mao juga menuduh AS sebagai "pencipta risiko strategis ancaman nuklir terbesar di dunia", di mana Washington menganut kebijakan pencegahan berdasarkan penggunaan senjata nuklir pertama sambil meningkatkan triad nuklirnya dan secara terbuka menyesuaikan strategi pencegahan nuklir untuk sekutu-sekutunya.

Triad nuklir mengacu pada struktur pengiriman hulu ledak nuklir bercabang tiga yang terdiri dari rudal balistik antarbenua berbasis darat, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan pesawat pengebom strategis.

Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan militernya untuk mempercepat pengembangan kekuatan pencegahan strategis negara tersebut.

Selama wawancaranya dengan Elon Musk minggu lalu, mantan presiden AS Donald Trump mengeklaim bahwa China akan mengejar, bahkan mungkin melampaui AS dalam hal senjata nuklir.

SIPRI mengatakan bahwa ada 9.585 hulu ledak nuklir dalam persediaan militer untuk penggunaan potensial di antara sembilan negara bersenjata nuklir.

Rusia dan AS masing-masing memiliki 4.380 dan 3.708. Pemerintah AS juga telah mengungkapkan bahwa mereka memiliki 3.748 hulu ledak nuklir hingga September lalu.

"China menjalankan kebijakan tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dan mematuhi strategi nuklir untuk membela diri," kata Mao.

China telah mengusulkan agar lima negara bersenjata nuklir, termasuk Prancis dan Inggris, membuat kesepakatan atau mengeluarkan pernyataan tentang "saling tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu".

Mao mengatakan bahwa Beijing tidak bermaksud untuk terlibat dalam perlombaan senjata nuklir.

Namun, Pentagon melaporkan tahun lalu bahwa China mengejar paritas kualitatif selektif dengan kemampuan AS dan Rusia dan terus memodernisasi, mendiversifikasi, dan memperluas kekuatan nuklirnya dengan cepat.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More