Komandan Akhmat: Pasukan Ukraina Dihentikan di Seluruh Kursk, Pasukan Utama Dihancurkan
Selasa, 20 Agustus 2024 - 21:30 WIB
Komandan Akhmat yakin operasi Kursk adalah rencana oleh kekuatan NATO yang dirancang untuk mengalihkan perhatian Rusia dan menyebabkannya menghentikan kemajuannya melalui wilayah lain, dan menekankan hal itu telah disertai dengan kejahatan perang oleh pasukan musuh.
"AS dan Inggris memimpin operasi ini... Terobosan ini dimaksudkan untuk membuat kita bertekuk lutut dan mencekik kita. Sayangnya, ternyata musuh memasuki wilayah Rusia, warga sipil tewas, ditembak oleh musuh seolah-olah mereka berada di galeri tembak," ujar dia.
Sebelumnya pada Selasa, dalam wawancara dengan seorang koresponden perang China, Alaudinov mengatakan dia memperkirakan pertempuran, tidak hanya di wilayah Kursk, tetapi operasi militer khusus secara keseluruhan, akan selesai dalam dua atau tiga bulan ke depan.
Menjelang sore hari Senin, Alaudinov melaporkan telah menerima sejumlah besar bukti foto warga sipil Rusia yang "ditembak dari jarak dekat, di kepala, di belakang kepala."
Sambil menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, komandan tersebut berjanji mereka akan membalas dendam.
Ukraina memulai serangan mendadak berskala besar ke wilayah Kursk pada pagi hari tanggal 6 Agustus.
Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan musuh telah kehilangan hingga 3.800 tentara dan 54 tank.
Militer Rusia telah mengerahkan formasi darat, pesawat, dan drone berskala besar di wilayah tersebut.
"AS dan Inggris memimpin operasi ini... Terobosan ini dimaksudkan untuk membuat kita bertekuk lutut dan mencekik kita. Sayangnya, ternyata musuh memasuki wilayah Rusia, warga sipil tewas, ditembak oleh musuh seolah-olah mereka berada di galeri tembak," ujar dia.
Sebelumnya pada Selasa, dalam wawancara dengan seorang koresponden perang China, Alaudinov mengatakan dia memperkirakan pertempuran, tidak hanya di wilayah Kursk, tetapi operasi militer khusus secara keseluruhan, akan selesai dalam dua atau tiga bulan ke depan.
Menjelang sore hari Senin, Alaudinov melaporkan telah menerima sejumlah besar bukti foto warga sipil Rusia yang "ditembak dari jarak dekat, di kepala, di belakang kepala."
Sambil menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, komandan tersebut berjanji mereka akan membalas dendam.
Ukraina memulai serangan mendadak berskala besar ke wilayah Kursk pada pagi hari tanggal 6 Agustus.
Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan musuh telah kehilangan hingga 3.800 tentara dan 54 tank.
Militer Rusia telah mengerahkan formasi darat, pesawat, dan drone berskala besar di wilayah tersebut.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda