Eks Kolonel NATO Sebut Putin Berisiko Diracuni Teman Gangsternya, Ini Alasannya

Selasa, 20 Agustus 2024 - 08:26 WIB
Seorang mantan kolonel NATO sebut Presiden Rusia Vladimir Putin berisiko diracun oleh teman gangsternya karena kecewa atas invasi balik Ukraina ke Kursk, Rusia. Foto/ Foto/Aleksey Babushkin/Sputnik/Kremlin Pool Photo via AP
LONDON - Seorang mantan kolonel NATO mengatakan perang di Ukraina membuat Presiden Rusia Vladimir Putin berisiko diracuni oleh "teman gangsternya".

Hamish de Bretton-Gordon, seorang ahli senjata kimia dan mantan kolonel Angkatan Darat Inggris, menyatakan bahwa invasi balik Ukraina ke wilayah Kursk, Rusia, bulan ini akan membuat Putin paranoid terhadap sekutu terdekatnya, dan bahwa dia sekarang dalam posisi yang sulit.

De Bretton-Gordon mengatakan bahwa meskipun dia yakin Putin memiliki "pegangan yang kuat", fakta bahwa begitu banyak orang berbicara dan memahami apa yang terjadi, dia harus menyelesaikan ini dengan sangat cepat.





"Jika tidak, akan ada banyak teman gangsternya yang dengan senang hati akan menyelipkan sesuatu ke dalam tehnya dan mengambil alih," katanya dalam sebuah wawancara dengan The Sun, yang dilansir Selasa (20/8/2024).

"Putin berada di posisi yang sulit dan suhunya semakin panas," paparnya.

Kyiv melancarkan serangan balik lintas perbatasan pada 6 Agustus di Kursk, yang berbatasan dengan wilayah Sumy di Ukraina, yang tampaknya mengejutkan Moskow.

Pasukan Ukraina sejauh ini telah menguasai 1.150 kilometer persegi wilayah Rusia dan 82 permukiman di Kursk. Demikian disampaikan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrsky pada 15 Agustus.

Skala serangan itu signifikan, dan Ukraina kini dilaporkan telah merebut lebih banyak wilayah di wilayah Kursk dalam beberapa hari daripada wilayah yang telah direbut Rusia di Ukraina sejak awal tahun.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More