Pemimpin Bangladesh Muhammad Yunus Janji Bantu Rohingya

Senin, 19 Agustus 2024 - 14:55 WIB
Kerusuhan dan protes massa selama berminggu-minggu yang menggulingkan Hasina juga menyebabkan gangguan yang meluas pada industri tekstil utama negara itu, dengan para pemasok mengalihkan pesanan ke luar negeri.

“Kami tidak akan menoleransi segala upaya untuk mengganggu rantai pasokan pakaian global, di mana kami adalah pemain kunci,” kata Yunus, dilansir Al Jazeera.

3.500 pabrik garmen Bangladesh menghasilkan sekitar 85 persen dari ekspor tahunannya yang mencapai $55 miliar.

Dalam pidato kebijakannya, Yunus juga mencatat bagaimana selama bulan lalu, "ratusan ribu mahasiswa dan rakyat kita yang gagah berani bangkit melawan kediktatoran brutal Sheikh Hasina", dan berjanji untuk menyelidiki kematian mereka.

Lebih dari 450 orang tewas antara dimulainya tindakan keras polisi terhadap protes mahasiswa dan pemecatannya tiga minggu kemudian.

"Kami menginginkan penyelidikan yang tidak memihak dan kredibel secara internasional atas pembantaian tersebut," kata Yunus pada hari Minggu.

"Kami akan memberikan dukungan apa pun yang dibutuhkan penyelidik PBB."

Sebuah misi pencari fakta PBB diharapkan segera berada di Bangladesh untuk menyelidiki "kekejaman" yang dilakukan selama protes yang dipimpin mahasiswa.

Yunus juga berkomitmen untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan adil dalam waktu dekat.

Yunus sendiri dihukum karena melanggar undang-undang ketenagakerjaan selama pemerintahan sebelumnya, dalam apa yang telah dikecam sebagai persidangan yang bermotif politik.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More