Iran Kobarkan Perang Lawan Israel: Anggap Tugas Agama, Mundur Bisa Datangkan Murka Ilahi

Kamis, 15 Agustus 2024 - 13:10 WIB
"Para martir melawan perang psikologis ini dengan pengorbanan dan perjuangan mereka dan menetralkannya," lanjut Khamenei, mengacu pada semua orang Iran yang bertempur dan menjadi martir selama perang Irak-Iran.

"Sejak kemenangan Revolusi [Iran], mereka menggunakan berbagai metode untuk [berusaha membuat bangsa kita] takut pada Amerika, Inggris, dan Zionis," imbuh dia, seraya menambahkan bahwa pemerintah tidak boleh "menyerah pada tuntutan" para hegemoni Barat.

"Pihak berwenang dapat menolak tuntutan jika mereka mengandalkan negara dan kemampuan mereka serta mempelajari tingkat kekuatan musuh yang sebenarnya," papar Khamenei, yang dilansir Al Mayadeen, Kamis (15/8/2024).

Pernyataan Khamenei muncul di saat ketegangan meningkat di kawasan Timur Tengah menyusul pembunuhan Haniyeh di Teheran.



Iran dan Hamas menuduh Israel sebagai pelaku pembunuhan Haniyeh. Namun rezim Zionis tidak mengaku maupun menyangkal keterlibatannya dalam pembunuhan tersebut.

Iran menyatakan respons terhadap agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya sudah siap dan tak terelakkan.

Penasihat Khamenei, Ali Shamkhani, mengatakan bahwa persiapan sudah dilakukan untuk pembalasan "yang keras dan menghancurkan" terhadap Israel setelah pembunuhan Haniyeh di Teheran.

"Proses hukum, diplomatik, dan media telah meletakkan dasar untuk menghukum berat rezim yang hanya mengerti bahasa kekerasan," tulis Shamkhani dalam sebuah posting yang dipublikasikan di X.

Di sisi lain, media Barat telah menjadikan respons Iran yang sah sebagai senjata, menggambarkannya sebagai rintangan yang mungkin dalam negosiasi Israel-Palestina yang dimediasi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More