5 Fakta Serangan Israel ke Sekolah Al-Tabiien, dari Bom Seberat 907 Kg hingga Mayat yang Tercabik-cabik
Senin, 12 Agustus 2024 - 23:55 WIB
Hani al-Fajm, warga Palestina lain yang mengungsi, mengatakan bahwa ini adalah ketiga kalinya ia mengungsi dalam waktu yang singkat, dan keenam kalinya sejak perang dimulai.
“Kami baru saja kembali ke rumah selama lima hari ketika kami tiba-tiba disuruh pergi lagi,” katanya.
Foto/AP
Serangan terhadap sekolah Kota Gaza, yang telah menjadi tempat berlindung bagi ribuan orang yang mengungsi, juga terjadi di tengah upaya baru oleh AS, Qatar, dan Mesir untuk membuat Israel dan Hamas menyetujui perjanjian gencatan senjata.
Namun, para ahli mengatakan serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza berisiko menggagalkan upaya tersebut, dengan beberapa pihak menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menyabotase kemungkinan kesepakatan untuk mengakhiri perang.
Serangan sekolah Kota Gaza digambarkan oleh paramedis dan orang lain di tempat kejadian sebagai mengerikan, dengan "mayat-mayat tercabik-cabik".
Al Jazeera melaporkan dari Khan Younis di Gaza selatan, mengatakan warga Palestina yang berlindung di dalam kompleks sekolah sedang Salat Subuh ketika pasukan Israel menargetkan mereka dengan sedikitnya tiga serangan udara.
"Tim pertahanan sipil mengatakan bahwa mereka dapat menemukan 100 mayat, tetapi mereka mengatakan bahwa masih ada lebih banyak mayat yang terjebak. Sebagian besar mayat sangat rusak, mereka tidak dapat mengenali siapa orang-orang Palestina ini," kata Khoudary.
“Kami baru saja kembali ke rumah selama lima hari ketika kami tiba-tiba disuruh pergi lagi,” katanya.
4. Banyak Mayat Tercabik-cabik
Foto/AP
Serangan terhadap sekolah Kota Gaza, yang telah menjadi tempat berlindung bagi ribuan orang yang mengungsi, juga terjadi di tengah upaya baru oleh AS, Qatar, dan Mesir untuk membuat Israel dan Hamas menyetujui perjanjian gencatan senjata.
Namun, para ahli mengatakan serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza berisiko menggagalkan upaya tersebut, dengan beberapa pihak menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menyabotase kemungkinan kesepakatan untuk mengakhiri perang.
Serangan sekolah Kota Gaza digambarkan oleh paramedis dan orang lain di tempat kejadian sebagai mengerikan, dengan "mayat-mayat tercabik-cabik".
Al Jazeera melaporkan dari Khan Younis di Gaza selatan, mengatakan warga Palestina yang berlindung di dalam kompleks sekolah sedang Salat Subuh ketika pasukan Israel menargetkan mereka dengan sedikitnya tiga serangan udara.
"Tim pertahanan sipil mengatakan bahwa mereka dapat menemukan 100 mayat, tetapi mereka mengatakan bahwa masih ada lebih banyak mayat yang terjebak. Sebagian besar mayat sangat rusak, mereka tidak dapat mengenali siapa orang-orang Palestina ini," kata Khoudary.
tulis komentar anda