Gadis 16 Tahun Diperkosa 30 Pria Guncang Israel, 11 Tersangka Ditangkap
Selasa, 25 Agustus 2020 - 09:25 WIB
Polisi yakin jumlah penyerang dua digit. Sedangkan laporan awal, termasuk pengakuan salah satu tersangka, jumlah pelaku mencapai 30 orang .
Tetapi jumlah tersebut dipertanyakan setelah pengacara korban yang mengatakan bahwa angka itu tidak berasal dari kliennya.
Kasus tersebut telah mengirimkan gelombang kejutan di seluruh negara Yahudi, setelah kesaksian menunjukkan bahwa para penyerang telah berbaris di luar kamar hotel gadis yang mabuk, menunggu giliran untuk memerkosanya karena saksi mata gagal untuk campur tangan.
Sementara itu, ribuan orang turun ke jalan di seluruh Israel pada hari Minggu untuk menyerukan reformasi. Menurut laporan Times of Israel, di Tel Aviv ada sekitar 1.500 demonstran yang berkumpul di Rabin Square. Sedangkan demo serupa dengan massa lebih kecil terjadi di kota Haifa, Kiryat Ono, Beersheba, dan komunitas lainnya.
“Tidak berarti tidak! Bagian mana yang tidak Anda mengerti?, teriak seorang pengunjuk rasa berteriak di Tel Aviv. “Itu bukan kesalahan! Itu kebijakan! Berhenti! Cukup! Salahkan pemerkosa."
Moran Zer Katzenstein, salah satu penyelenggara protes, berkata dari atas panggung; “Saya beruntung tidak diperkosa, tetapi beberapa teman saya…Saya di sini atas nama puluhan dan ratusan wanita yang mengatakan, 'Berhenti ! Cukup!'."
“Saya bukan pembicara atau aktivis. Ini adalah protes pertama yang saya kumpulkan dalam hidup saya. Saya tidak mewakili organisasi mana pun dan malam ini adalah pertemuan pribadi karena kami tidak tahan mendengar tentang lebih banyak penyerangan atau pemerkosaan," katanya seperti dikutip Ynet.
Wakil Wali Kota Tel Aviv Tzipi Brand bertanya bagaimana seorang gadis berusia 16 tahun bisa diperkosa secara beramai-ramai "tepat di depan hidung kita?"
"Ketidakpedulian sistem menyebabkan kehancuran kehidupan seorang gadis muda. Kita perlu mengubah segalanya—bahasa, buku teks, dan buku sejarah," katanya.
Kasus pemerkosaan ini juga memicu aksi mogok kerja selama satu jam pada Minggu pagi. "Mogok kerja selama satu jam diadakan untuk memprotes meningkatnya kekerasan terhadap wanita dan anak perempuan di Israel, dan kurangnya hukuman yang memadai," kata kelompok wanita Bonot Alternativa.
Tetapi jumlah tersebut dipertanyakan setelah pengacara korban yang mengatakan bahwa angka itu tidak berasal dari kliennya.
Kasus tersebut telah mengirimkan gelombang kejutan di seluruh negara Yahudi, setelah kesaksian menunjukkan bahwa para penyerang telah berbaris di luar kamar hotel gadis yang mabuk, menunggu giliran untuk memerkosanya karena saksi mata gagal untuk campur tangan.
Sementara itu, ribuan orang turun ke jalan di seluruh Israel pada hari Minggu untuk menyerukan reformasi. Menurut laporan Times of Israel, di Tel Aviv ada sekitar 1.500 demonstran yang berkumpul di Rabin Square. Sedangkan demo serupa dengan massa lebih kecil terjadi di kota Haifa, Kiryat Ono, Beersheba, dan komunitas lainnya.
“Tidak berarti tidak! Bagian mana yang tidak Anda mengerti?, teriak seorang pengunjuk rasa berteriak di Tel Aviv. “Itu bukan kesalahan! Itu kebijakan! Berhenti! Cukup! Salahkan pemerkosa."
Moran Zer Katzenstein, salah satu penyelenggara protes, berkata dari atas panggung; “Saya beruntung tidak diperkosa, tetapi beberapa teman saya…Saya di sini atas nama puluhan dan ratusan wanita yang mengatakan, 'Berhenti ! Cukup!'."
“Saya bukan pembicara atau aktivis. Ini adalah protes pertama yang saya kumpulkan dalam hidup saya. Saya tidak mewakili organisasi mana pun dan malam ini adalah pertemuan pribadi karena kami tidak tahan mendengar tentang lebih banyak penyerangan atau pemerkosaan," katanya seperti dikutip Ynet.
Wakil Wali Kota Tel Aviv Tzipi Brand bertanya bagaimana seorang gadis berusia 16 tahun bisa diperkosa secara beramai-ramai "tepat di depan hidung kita?"
"Ketidakpedulian sistem menyebabkan kehancuran kehidupan seorang gadis muda. Kita perlu mengubah segalanya—bahasa, buku teks, dan buku sejarah," katanya.
Kasus pemerkosaan ini juga memicu aksi mogok kerja selama satu jam pada Minggu pagi. "Mogok kerja selama satu jam diadakan untuk memprotes meningkatnya kekerasan terhadap wanita dan anak perempuan di Israel, dan kurangnya hukuman yang memadai," kata kelompok wanita Bonot Alternativa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda