3 Penyebab Israel Mudah Menyusup di Iran, Salah Satunya Terlalu Dianggap Remeh

Rabu, 07 Agustus 2024 - 12:45 WIB
Sebelum pembunuhan Haniyeh, serangan di Iran semakin sering terjadi setelah Juli 2020, tepatnya ketika terjadi ledakan besar di lokasi pengayaan uranium Natanz di Iran bagian tengah.

Pada November tahun itu, Mohsen Fakhrizadeh, tokoh kunci dalam program nuklir Iran juga dibunuh.

Kejadian semacam itu memperkuat indikasi bahwa Israel memiliki jaringan kuat di Iran. Tak hanya mampu menggunakan senjata canggih, mereka memiliki informasi terperinci tentang pergerakan target utama, dan bisa melakukan pembunuhan rumit serta menghilang tanpa jejak.

Terbaru, pembunuhan Haniyeh akan menjadi peringatan bahwa infiltrasi jaringan Israel masih tampak luas di Iran.

Selain itu, insiden tersebut akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu penyusupan paling luar biasa Israel di Iran selama beberapa dekade terakhir.

2. Iran Terlalu Menganggap Remeh Israel



Sedikit dijelaskan di atas, pembunuhan pejabat atau tokoh penting di Iran telah berlangsung lama. Bedanya, dulu Israel lebih mengkhususkan serangan-serangannya terhadap program nuklir Iran.

Menanggapi kejadian-kejadian berulang di negaranya, Iran sepertinya belum menemukan solusi. Alih-alih memperbaiki kinerja intelijen atau pencegahan penyusupan agen Israel, mereka justru tampak lebih suka memperkuat proksinya di negara-negara tetangga.

Hal ini bisa dilihat tentang perkembangan Hizbullah di Lebanon atau Houthi di Yaman. Kabar buruknya, langkah semacam ini belum terbukti efektif dan justru membuat Israel leluasa melancarkan serangan balik dari ‘bayangan’.

3. Potensi Bantuan Sekutu

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More