3 Penyebab Israel Mudah Menyusup di Iran, Salah Satunya Terlalu Dianggap Remeh
Rabu, 07 Agustus 2024 - 12:45 WIB
TEHERAN - Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menambah panjang jejak Israel yang mudah menyusup di Iran. Sebelum ini, agen-agen Tel Aviv sudah banyak membunuh tokoh-tokoh penting yang juga berada di Teheran.
Pada pernyataan setelah kematian Haniyeh, Hamas menyalahkan Israel atas insiden itu. Mereka menyebut gedung tempat Haniyeh menginap di Teheran telah diserang oleh agen Zionis.
Melihat ke belakang, ini bukan kali pertama Israel membunuh tokoh penting di Iran. Sebelumnya, mereka juga bertanggung jawab atas terbunuhnya beberapa sosok kunci program nuklir Iran hingga perwira Korp Garda Revolusi Iran (IRGC).
Lalu, apa sebenarnya yang membuat Israel dengan mudahnya menyusup ke Iran? Berikut ulasannya.
Penyebab Israel Mudah Menyusup di Iran
Pembunuhan bos Hamas Ismail Haniyeh di Iran menjadi pukulan memalukan bagi Teheran. Penyusupan intelijen dan penampakan kapasitas operasional Israel di dalam negara ini tampak semakin mengerdilkan kewibawaan Iran di mata musuh-musuhnya.
Mengutip laman Iran International, Rabu (7/8/2024), Israel diduga telah melakukan puluhan serangan mematikan di dalam negara Iran sejak 2010.
Target mereka mencakup sabotase instalasi nuklir dan militer yang sensitif serta eksekusi terhadap individu terkait yang dianggap sebagai ancaman.
Sebelum pembunuhan Haniyeh, serangan di Iran semakin sering terjadi setelah Juli 2020, tepatnya ketika terjadi ledakan besar di lokasi pengayaan uranium Natanz di Iran bagian tengah.
Pada November tahun itu, Mohsen Fakhrizadeh, tokoh kunci dalam program nuklir Iran juga dibunuh.
Kejadian semacam itu memperkuat indikasi bahwa Israel memiliki jaringan kuat di Iran. Tak hanya mampu menggunakan senjata canggih, mereka memiliki informasi terperinci tentang pergerakan target utama, dan bisa melakukan pembunuhan rumit serta menghilang tanpa jejak.
Terbaru, pembunuhan Haniyeh akan menjadi peringatan bahwa infiltrasi jaringan Israel masih tampak luas di Iran.
Selain itu, insiden tersebut akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu penyusupan paling luar biasa Israel di Iran selama beberapa dekade terakhir.
Sedikit dijelaskan di atas, pembunuhan pejabat atau tokoh penting di Iran telah berlangsung lama. Bedanya, dulu Israel lebih mengkhususkan serangan-serangannya terhadap program nuklir Iran.
Menanggapi kejadian-kejadian berulang di negaranya, Iran sepertinya belum menemukan solusi. Alih-alih memperbaiki kinerja intelijen atau pencegahan penyusupan agen Israel, mereka justru tampak lebih suka memperkuat proksinya di negara-negara tetangga.
Hal ini bisa dilihat tentang perkembangan Hizbullah di Lebanon atau Houthi di Yaman. Kabar buruknya, langkah semacam ini belum terbukti efektif dan justru membuat Israel leluasa melancarkan serangan balik dari ‘bayangan’.
Kepiawaian intelijen Israel dalam mengeksekusi targetnya memang bukan bualan belaka. Tercatat, sudah banyak tokoh-tokoh penting yang berhasil mereka singkirkan di Iran.
Terlepas dari kinerja intelijennya, mungkin banyak orang yang bertanya-tanya mengenai kekuatan mata-mata Israel yang sering menembus Iran.
Dari sekian poin, ada satu potensi yang memungkinkan Tel Aviv juga dibantu sekutunya di Barat.
Sebagaimana diketahui, negara-negara sekutu Israel seperti Amerika Serikat juga punya badan intelijen mumpuni. Bisa saja, mereka ikut memberikan informasi penting yang berguna bagi jalannya misi intelijen Israel di Iran.
Itulah beberapa penyebab Israel mudah menyusup di Iran.
Pada pernyataan setelah kematian Haniyeh, Hamas menyalahkan Israel atas insiden itu. Mereka menyebut gedung tempat Haniyeh menginap di Teheran telah diserang oleh agen Zionis.
Melihat ke belakang, ini bukan kali pertama Israel membunuh tokoh penting di Iran. Sebelumnya, mereka juga bertanggung jawab atas terbunuhnya beberapa sosok kunci program nuklir Iran hingga perwira Korp Garda Revolusi Iran (IRGC).
Lalu, apa sebenarnya yang membuat Israel dengan mudahnya menyusup ke Iran? Berikut ulasannya.
Penyebab Israel Mudah Menyusup di Iran
1. Memiliki Banyak Mata-mata di Iran
Pembunuhan bos Hamas Ismail Haniyeh di Iran menjadi pukulan memalukan bagi Teheran. Penyusupan intelijen dan penampakan kapasitas operasional Israel di dalam negara ini tampak semakin mengerdilkan kewibawaan Iran di mata musuh-musuhnya.
Mengutip laman Iran International, Rabu (7/8/2024), Israel diduga telah melakukan puluhan serangan mematikan di dalam negara Iran sejak 2010.
Target mereka mencakup sabotase instalasi nuklir dan militer yang sensitif serta eksekusi terhadap individu terkait yang dianggap sebagai ancaman.
Sebelum pembunuhan Haniyeh, serangan di Iran semakin sering terjadi setelah Juli 2020, tepatnya ketika terjadi ledakan besar di lokasi pengayaan uranium Natanz di Iran bagian tengah.
Pada November tahun itu, Mohsen Fakhrizadeh, tokoh kunci dalam program nuklir Iran juga dibunuh.
Kejadian semacam itu memperkuat indikasi bahwa Israel memiliki jaringan kuat di Iran. Tak hanya mampu menggunakan senjata canggih, mereka memiliki informasi terperinci tentang pergerakan target utama, dan bisa melakukan pembunuhan rumit serta menghilang tanpa jejak.
Terbaru, pembunuhan Haniyeh akan menjadi peringatan bahwa infiltrasi jaringan Israel masih tampak luas di Iran.
Selain itu, insiden tersebut akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu penyusupan paling luar biasa Israel di Iran selama beberapa dekade terakhir.
2. Iran Terlalu Menganggap Remeh Israel
Sedikit dijelaskan di atas, pembunuhan pejabat atau tokoh penting di Iran telah berlangsung lama. Bedanya, dulu Israel lebih mengkhususkan serangan-serangannya terhadap program nuklir Iran.
Menanggapi kejadian-kejadian berulang di negaranya, Iran sepertinya belum menemukan solusi. Alih-alih memperbaiki kinerja intelijen atau pencegahan penyusupan agen Israel, mereka justru tampak lebih suka memperkuat proksinya di negara-negara tetangga.
Hal ini bisa dilihat tentang perkembangan Hizbullah di Lebanon atau Houthi di Yaman. Kabar buruknya, langkah semacam ini belum terbukti efektif dan justru membuat Israel leluasa melancarkan serangan balik dari ‘bayangan’.
3. Potensi Bantuan Sekutu
Kepiawaian intelijen Israel dalam mengeksekusi targetnya memang bukan bualan belaka. Tercatat, sudah banyak tokoh-tokoh penting yang berhasil mereka singkirkan di Iran.
Terlepas dari kinerja intelijennya, mungkin banyak orang yang bertanya-tanya mengenai kekuatan mata-mata Israel yang sering menembus Iran.
Dari sekian poin, ada satu potensi yang memungkinkan Tel Aviv juga dibantu sekutunya di Barat.
Sebagaimana diketahui, negara-negara sekutu Israel seperti Amerika Serikat juga punya badan intelijen mumpuni. Bisa saja, mereka ikut memberikan informasi penting yang berguna bagi jalannya misi intelijen Israel di Iran.
Itulah beberapa penyebab Israel mudah menyusup di Iran.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda