Kata-kata Terakhir Ismail Haniyeh sebelum Dibunuh: Allah yang Menghidupkan dan Mematikan
Minggu, 04 Agustus 2024 - 06:37 WIB
Haniyeh menyelesaikan pendidikan awalnya di sekolah-sekolah Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) dan lulus dari Institut Al-Azhar sebelum memperoleh gelar BA dalam Sastra Arab dari Universitas Islam Gaza pada tahun 1987.
Selama masa kuliahnya, dia aktif di Dewan Serikat Mahasiswa dan kemudian memegang berbagai posisi di Universitas Islam, akhirnya menjadi dekannya pada tahun 1992.
Setelah dibebaskan dari penjara Israel pada tahun 1997, Haniyeh menjadi kepala kantor Sheikh Ahmed Yassin—salah satu pendiri Hamas.
Pengalaman politik Haniyeh mencakup beberapa penangkapan oleh otoritas Israel selama Intifada Pertama, dengan tuduhan terkait keterlibatannya dengan gerakan Perlawanan Palestina; Hamas.
Dia diasingkan ke Lebanon selatan pada tahun 1992 tetapi kembali ke Gaza setelah Perjanjian Oslo.
Haniyeh memimpin “Change and Reform List”, yang memenangkan suara mayoritas dalam pemilihan Dewan Legislatif Palestina tahun 2006, yang menyebabkan pengangkatannya sebagai kepala pemerintahan Palestina pada bulan Februari 2006.
Dia kemudian berperan dalam upaya rekonsiliasi nasional, yang berujung pada pembentukan pemerintahan persatuan pada bulan Juni 2014.
Haniyeh terpilih sebagai kepala biro politik Hamas pada bulan Mei 2017.
Pada 7 Oktober 2023, Brigade al-Qassam, yang dipimpin oleh Mohammed Deif, melancarkan operasi Banjir al-Aqsa terhadap Israel.
tulis komentar anda