Turki Sebut Khaled Mashal Kepala Politik Sementara Hamas setelah Pembunuhan Ismail Haniyeh
Sabtu, 03 Agustus 2024 - 00:01 WIB
DOHA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki pada Jumat (2/8/2024) menyebut Khaled Mashal, wakil Ismail Haniyeh yang terbunuh di Iran, sebagai kepala sementara biro politik Hamas.
"Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan bertemu dengan kepala sementara biro politik Hamas Khaled Mashal di ibu kota Qatar, Doha, dan menyampaikan belasungkawa," ungkap Kemlu Turki.
Kemlu Turki menambahkan, kedua putra Haniyeh turut serta dalam pertemuan di Doha tersebut.
Hamas membantah klaim tersebut dalam komentarnya kepada Sputnik, dengan mengatakan mereka akan mengumumkan pengganti Haniyeh setelah pertemuan Dewan Syura konsultatifnya.
"Kami menolak penunjukan pengganti mendiang kepala Ismail Haniyeh. Kami akan membuat pengumuman resmi setelah pemilihan, yang akan diadakan setelah Dewan Syura," ungkap Basem Naim, anggota kantor politik Hamas di Gaza.
“Upacara perpisahan untuk Haniyeh diadakan di Doha pada Jumat, tempat dia sebagian besar tinggal selama beberapa tahun terakhir,” ungkap seorang sumber di Hamas kepada Sputnik.
Tempat peristirahatan terakhirnya belum diberi nama secara resmi. Hamas mengatakan pada Rabu bahwa Haniyeh tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran setelah dia mengambil bagian dalam pelantikan presiden Iran yang baru terpilih.
Hamas menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas kematiannya dan bersumpah membalas.
Kepala Pentagon Lloyd Austin mengatakan dia tidak mengatakan apa pun tentang kematian Haniyeh atau dugaan peran Israel di dalamnya.
The Jerusalem Post melaporkan pemerintah Israel telah menginstruksikan para menteri untuk tidak mengomentari pembunuhan Haniyeh.
"Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan bertemu dengan kepala sementara biro politik Hamas Khaled Mashal di ibu kota Qatar, Doha, dan menyampaikan belasungkawa," ungkap Kemlu Turki.
Kemlu Turki menambahkan, kedua putra Haniyeh turut serta dalam pertemuan di Doha tersebut.
Hamas membantah klaim tersebut dalam komentarnya kepada Sputnik, dengan mengatakan mereka akan mengumumkan pengganti Haniyeh setelah pertemuan Dewan Syura konsultatifnya.
"Kami menolak penunjukan pengganti mendiang kepala Ismail Haniyeh. Kami akan membuat pengumuman resmi setelah pemilihan, yang akan diadakan setelah Dewan Syura," ungkap Basem Naim, anggota kantor politik Hamas di Gaza.
“Upacara perpisahan untuk Haniyeh diadakan di Doha pada Jumat, tempat dia sebagian besar tinggal selama beberapa tahun terakhir,” ungkap seorang sumber di Hamas kepada Sputnik.
Tempat peristirahatan terakhirnya belum diberi nama secara resmi. Hamas mengatakan pada Rabu bahwa Haniyeh tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran setelah dia mengambil bagian dalam pelantikan presiden Iran yang baru terpilih.
Hamas menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas kematiannya dan bersumpah membalas.
Kepala Pentagon Lloyd Austin mengatakan dia tidak mengatakan apa pun tentang kematian Haniyeh atau dugaan peran Israel di dalamnya.
The Jerusalem Post melaporkan pemerintah Israel telah menginstruksikan para menteri untuk tidak mengomentari pembunuhan Haniyeh.
(sya)
tulis komentar anda