Waswas Iran Serang Israel, AS Siagakan Kapal Induk, 11 Kapal Perang, dan 4.000 Tentara
Jum'at, 02 Agustus 2024 - 07:14 WIB
“Dan sulit untuk membayangkan bahwa mereka akan membidik apa pun kecuali target bernilai tinggi di Tel Aviv untuk menunjukkan simetri setelah serangan di Teheran dan Beirut. Itu akan mengakibatkan eskalasi otomatis dan besar," tulisnya baru-baru ini.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan minggu ini bahwa pembunuhan itu "tidak membantu meredakan ketegangan" di kawasan itu.
"Saya tidak akan bersikap politis tentang hal itu," paparnya.
Meskipun retorika meningkat dan pembunuhan tingkat tinggi terjadi minggu ini, pejabat AS saat ini dan mantan pejabat AS masih menilai bahwa tidak ada pihak yang terlibat dalam konflik itu menginginkan perang habis-habisan.
"Saya pikir kemungkinan besar kita akan terus melihat respons regional terhadap apa yang terjadi di Dataran Tinggi Golan," kata Jenderal (Purn) Joseph Votel, mantan komandan Komando Pusat (CENTCOM) AS.
Berbicara kepada Al Arabiya English sebelum serangan Israel di Beirut, Votel memperkirakan bahwa kelompok milisi Syiah yang setia kepada Iran akan merespons.
“Serangan di Irak dan Suriah akan dirancang untuk meningkatkan tekanan pada AS dengan harapan bahwa [AS] akan memberikan lebih banyak tekanan pada Israel dan memperdalam perpecahan dalam pendekatan kebijakan,” kata Votel.
Hizbullah dan kelompok lain yang disebut sebagai Poros Perlawanan telah mengatakan serangan mereka terhadap Israel akan berhenti jika ada gencatan senjata di Gaza.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan minggu ini bahwa pembunuhan itu "tidak membantu meredakan ketegangan" di kawasan itu.
"Saya tidak akan bersikap politis tentang hal itu," paparnya.
Meskipun retorika meningkat dan pembunuhan tingkat tinggi terjadi minggu ini, pejabat AS saat ini dan mantan pejabat AS masih menilai bahwa tidak ada pihak yang terlibat dalam konflik itu menginginkan perang habis-habisan.
"Saya pikir kemungkinan besar kita akan terus melihat respons regional terhadap apa yang terjadi di Dataran Tinggi Golan," kata Jenderal (Purn) Joseph Votel, mantan komandan Komando Pusat (CENTCOM) AS.
Berbicara kepada Al Arabiya English sebelum serangan Israel di Beirut, Votel memperkirakan bahwa kelompok milisi Syiah yang setia kepada Iran akan merespons.
“Serangan di Irak dan Suriah akan dirancang untuk meningkatkan tekanan pada AS dengan harapan bahwa [AS] akan memberikan lebih banyak tekanan pada Israel dan memperdalam perpecahan dalam pendekatan kebijakan,” kata Votel.
Hizbullah dan kelompok lain yang disebut sebagai Poros Perlawanan telah mengatakan serangan mereka terhadap Israel akan berhenti jika ada gencatan senjata di Gaza.
(mas)
tulis komentar anda